SURABAYA - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Pemerintah Kota Surabaya menggelar kegiatan edukatif dengan mengajak puluhan siswa TK dan SD berkunjung ke Mini Agrowisata milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Rabu (23/7/2025).
Anak-anak tampak antusias saat dikenalkan dengan berbagai tanaman dan hewan ternak. Mereka diajak menjelajahi peternakan ayam, kolam ikan, budidaya kepiting soka, hingga memanen langsung sayuran dan buah seperti cabai, brokoli, labu Jepang, melon, dan padi.
Baca Juga: Inovboyo 2025 Dorong Surabaya Jadi Barometer Inovasi Lingkungan di Indonesia
Ketua Bunda PAUD Surabaya, Rini Indriyani, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan anak-anak pada sumber pangan bergizi sejak dini. “Kita ingin mereka paham pentingnya makan bergizi, seperti ikan yang kaya protein untuk perkembangan anak,” ujar Rini.
Ia juga menekankan pentingnya menanamkan rasa menghargai makanan melalui pengalaman menanam dan memanen langsung. “Dengan melihat dan merasakan prosesnya, anak-anak akan tahu perjuangan para petani dan lebih menghargai makanan yang dibuatkan orang tuanya,” tambahnya.
Bunda Rini berharap edukasi ini membentuk karakter anak-anak menjadi pribadi peduli dan bertanggung jawab, sehingga kelak tumbuh menjadi anak-anak hebat. Usai berkeliling, anak-anak diajak makan bersama dengan menu utama ikan dan telur sebagai sumber protein.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian HAN 2025 di Surabaya, setelah sebelumnya Bunda Rini juga memimpin senam bersama ratusan siswa di SDN Kedung Baruk, bertepatan dengan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). “Selain sehat, anak-anak juga belajar cinta tanah air,” kata Rini.
Pada kesempatan tersebut, Rini memperkenalkan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang telah diterapkan di seluruh TK dan SD Surabaya, dengan pendampingan Bunda PAUD kecamatan dan kelurahan di setiap wilayah.
Baca Juga: Cak Bulek ingatkan DKPP Jangan Represif Pedagang Hewan Kurban Butuh Ruang yang Layak
Kepala DKPP Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan bahwa Mini Agrowisata menjadi sarana efektif untuk mengenalkan sumber pangan sehat kepada anak-anak. “Anak-anak harus tahu makanan bergizi itu berasal dari mana, mulai dari proses menanam hingga panen,” ujarnya.
Menurut Antiek, Mini Agrowisata kini menjadi rujukan edukasi rutin bagi pelajar dari TK hingga mahasiswa, dengan jadwal kunjungan yang telah diatur setiap hari.
Sementara itu, Kepala DP3APPKB Surabaya, Ida Widayati, menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan status Surabaya sebagai bagian dari Child Friendly Cities Initiative (CFCI). “Ini wujud hadirnya pemerintah dalam pemenuhan hak anak, termasuk hak pendidikan dan kesehatan,” tegasnya.
Baca Juga: Sisi Gelap Puskesmas 24 Jam dan Layanan BPJS Surabaya, Michael Leksodimulyo Buka Suara
Ida juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam pengasuhan, termasuk pengawasan anak melalui kebijakan jam malam. “Anak nakal itu tidak ada, yang ada bagaimana kita mendampingi mereka menjadi anak yang hebat,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pemenuhan hak anak untuk mendapatkan makanan bergizi secara langsung. “Hari ini adalah bentuk edukasi pemenuhan hak anak atas kesehatan,” pungkas Ida. (red)
Editor : Fudai