SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya kembali membuka ruang partisipatif bagi masyarakat, aparatur sipil negara, hingga pelaku inovasi lainnya melalui Inovboyo 2025, yang merupakan ajang tahunan penghargaan inovasi daerah yang bertujuan mendorong lahirnya solusi-solusi kreatif dan aplikatif untuk kemajuan kota.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, melalui akun facebook Bappeda Litbang mengatakan, jika Anda memiliki ide, program, maupun inovasi dalam bidang pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, teknologi, sosial, lingkungan, atau bidang lainnya yang terbukti memberi dampak positif bagi masyarakat, saatnya untuk turut serta dan memperkuat budaya inovasi di Kota Surabaya.
Baca Juga: Surabaya Dikebut Bebas Banjir dan Jalan Gelap, Fraksi PDIP Sebut Pembiayaan Alternatif Solusinya
“Melalui Inovboyo, Pemkot Surabaya meyakini bahwa setiap elemen masyarakat memiliki potensi dan peran penting dalam mewujudkan kota yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman, kreatif dalam merespons kebutuhan warga, serta solutif dalam menyelesaikan berbagai persoalan perkotaan,” kata Eri.
“Mari menjadi bagian dari ekosistem inovasi yang terus tumbuh dan berkembang di Surabaya. Daftarkan ide dan kontribusimu sekarang,” imbuhnya.
Sebab kompetisi inovasi tahunan bergengsi Inovboyo (Inovasi Surabaya) 2025 kembali digelar oleh Pemkot Surabaya melalui Bappedalitbang, dengan fokus yang lebih tajam pada keberlanjutan dan lingkungan.
Tahun ini, ajang yang bertujuan menjadikan Surabaya barometer inovasi nasional ini mengusung tema “Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Mitigasi Bencana,” dengan menampilkan 25 kategori inovasi di bidang lingkungan.
Kepala Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajat, menyatakan Inovboyo 2025 menjadi ruang bagi masyarakat dan jajaran pemerintah kota untuk menyumbangkan ide-ide brilian yang relevan dengan tantangan saat ini dan berdampak nyata bagi masa depan Surabaya.
“Dengan visi menjadikan Surabaya sebagai kota inovatif berkelanjutan melalui partisipasi aktif masyarakat dan aparatur, inovasi lingkungan menjadi pilar utama,” kata Irvan, Senin (21/7).
Baca Juga: Cak YeBe Kritik Imbauan Lawan Jukir Liar: “Tanpa Sistem, Warga Bisa Jadi Korban”
Salah satu target besar Inovboyo 2025 adalah mendorong lahirnya inovasi yang dapat mentransformasi Surabaya menjadi Circular Economy Champion, melalui solusi pengolahan limbah organik menjadi energi terbarukan, daur ulang plastik menjadi material ramah lingkungan, hingga pengembangan urban farming untuk ketahanan pangan kota.
“Setiap inovasi harus mampu menyelesaikan masalah hari ini dan menjamin keberlanjutan untuk generasi mendatang. Harapannya, Surabaya dapat menjadi Living Innovation Ecosystem di mana setiap sudut kota menjadi laboratorium terbuka bagi ide-ide baru,” tambahnya.
Adapun 25 kategori inovasi lingkungan yang dilombakan mencakup pengelolaan sampah dan daur ulang, pengembangan energi terbarukan, efisiensi energi, konservasi air, pengendalian polusi, pertanian perkotaan dan ketahanan pangan, transportasi berkelanjutan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta edukasi lingkungan.
Beberapa inovasi yang telah dijalankan antara lain Sibasam oleh DLH Surabaya untuk mendukung bank sampah, e-Simple untuk pelaporan online ke DLH, TPS 3R untuk pengurangan sampah ke TPA, serta berbagai inovasi BPBD seperti Sana-Sini untuk kesiapsiagaan anak usia dini dan Bu Sarkona untuk distribusi bantuan korban bencana.
Baca Juga: Cak YeBe Sebut Seleksi Terbuka Sekda Kota Surabaya, Tidak Untuk Panggung Sandiwara Belaka
Selain itu, sejumlah kecamatan di Surabaya juga menampilkan inovasi unggulan seperti Kampung Pelangi di Asemrowo untuk pelestarian pantai, Kampung Pintar Oase di Bubutan untuk pengelolaan sampah berbasis teknologi, serta Kampung Sayur, Kampung Rempah, dan Kampung Mandiri di berbagai wilayah sebagai sarana urban farming dan pelestarian lingkungan.
Irvan menegaskan bahwa setiap inovasi yang dilombakan harus memenuhi unsur pembaruan, memiliki manfaat nyata, tidak memberatkan masyarakat, relevan dengan kewenangan Pemkot Surabaya, dan dapat direplikasi. Aspek penilaiannya meliputi inovasi dan kreativitas, manfaat dan dampak, kelayakan teknis, serta skalabilitas.
“Inovboyo 2025 bukan sekadar lomba, tetapi gerakan transformatif yang membentuk DNA Surabaya menjadi kota pahlawan yang cerdas, berkelanjutan, dan berkeadilan,” pungkas Irvan.
(red)
Editor : Fudai