SURABAYA – Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko alias Cak Yebe, melontarkan kritik tajam terhadap rencana Pemerintah Kota Surabaya yang akan menyiarkan secara langsung proses seleksi terbuka jabatan Sekretaris Daerah (Sekda), langkah itu belum cukup menjamin transparansi yang sejati.
"Transparansi tidak cukup hanya tampil di layar. Siaran langsung tak boleh jadi tameng dari proses seleksi yang bias atau penuh titipan," tegas Cak Yebe, Selasa (03/06).
Baca Juga: DPRD Surabaya Pantau Ketat Pembentukan Koperasi Merah Putih di Tingkat Kelurahan
Menurutnya, keterbukaan informasi patut diapresiasi, namun yang lebih krusial adalah substansi proses seleksi itu sendiri—yang harus objektif, bebas intervensi, dan berlandaskan meritokrasi. Ia menolak jika proses ini hanya jadi pertunjukan seremonial yang meninabobokan publik.
"Kami mengapresiasi niat Pemkot, tapi harus diingat: ini bukan panggung sandiwara Belaka. Keterbukaan harus dibarengi kontrol dan akuntabilitas yang nyata," tuturnya.
Baca Juga: Ketua Komisi A Serukan Semangat Kebangkitan Nasional Lewat Keberanian dan Kearifan Lokal
Politisi partai Gerindra itu menekankan, posisi Sekda bukanlah jabatan politis, melainkan tulang punggung birokrasi yang menuntut integritas, kapasitas manajerial, dan rekam jejak profesional yang mumpuni.
"Jangan sampai Sekda hanya diisi oleh orang dekat kekuasaan tapi lemah secara teknokratik. Kota ini butuh pemimpin birokrasi yang kredibel, bukan sekadar loyalis," sindir Legislator dari Fraksi Gerindra itu.
Lebih lanjut, Cak Yebe mendesak panitia seleksi untuk membuka ruang partisipasi dan mendengar masukan dari berbagai pihak, termasuk DPRD, agar proses seleksi tidak menjadi sumber polemik di kemudian hari. (Rda)
Editor : rudi