SURABAYA - Perusahaan bioteknologi asal Australia, Cortical Labs, menarik perhatian dunia setelah mengumumkan pencapaian mereka dalam mengembangkan “komputer biologis pertama di dunia yang dapat menjalankan kode”.
Komputer yang diberi nama CL1 ini memadukan kultur sel otak manusia hidup dengan perangkat keras silikon dalam sebuah casing komputer canggih, yang sekaligus berfungsi sebagai sistem pendukung kehidupan bagi sel-sel tersebut.
Baca Juga: Hadapi Gempuran ARM, Intel dan AMD Bersekutu Bentuk x86 Ecosystem Advisory Group
Sel-sel saraf otak pada CL1 dikultur dari sel punca pluripoten terinduksi (iPS) dan diletakkan pada sebuah chip silikon. Sel-sel ini mampu merespons sinyal listrik dan membentuk jaringan yang memproses informasi secara serupa dengan cara kerja otak manusia.
Respons yang dihasilkan kemudian direkam dan dianalisis menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI), memungkinkan sistem ini belajar lebih cepat dibandingkan sistem AI tradisional.
Cortical Labs meyakini bahwa integrasi elemen biologis seperti jaringan neuron hidup dapat meningkatkan efisiensi dalam menjalankan tugas-tugas kompleks, terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan di lingkungan yang tidak terduga, yang selama ini sulit dicapai oleh AI konvensional.
Perjalanan pengembangan komputer biologis ini telah dimulai Cortical Labs sejak beberapa tahun lalu. Pada 2022, perusahaan menggandeng Universitas Monash untuk mengembangkan teknologi ini, dan berhasil menciptakan prototipe laboratorium yang mampu mempelajari serta memainkan permainan Pong hanya dalam waktu sekitar lima menit.
Meski menjadi terobosan penting, Cortical Labs menyadari prototipe ini belum praktis untuk penggunaan di luar laboratorium.
Sebagai langkah lanjut, mereka mengembangkan versi portabel CL1, yang dilengkapi wadah pendukung kehidupan untuk menjaga sel-sel otak tetap hidup, dengan pengaturan suhu dan pertukaran gas secara optimal. Singkatnya, CL1 adalah komputer canggih yang menampung jaringan neuron manusia hidup di dalamnya.

Sistem CL1 memungkinkan Cortical Labs untuk mempersiapkan versi komersial komputer biologis ini, yang dijadwalkan mulai dipasarkan pada akhir tahun 2025 dengan harga sekitar USD 35.000.
“Platform ini akan membuka peluang bagi jutaan peneliti, inovator, dan pemikir di seluruh dunia untuk mengubah potensi CL1 menjadi dampak nyata,” ujar Dr. Hon Weng Chong, pendiri sekaligus CEO Cortical Labs, seperti dilansir Oddity Central.
“Kami akan menyediakan platform dan dukungan untuk mendorong riset dan pengembangan terobosan baru,” tambahnya.
CL1 digambarkan sebagai komputer organik yang terus berkembang, dengan kemampuan belajar cepat serta fleksibilitas yang lebih tinggi dibanding chip AI berbasis silikon yang saat ini digunakan untuk melatih model bahasa berskala besar.
Meski harganya masih terbilang tinggi bagi laboratorium kecil dan tim peneliti, Cortical Labs tengah mengembangkan sistem berbasis cloud yang lebih terjangkau dan dapat diakses peneliti dari seluruh dunia. (red)
Editor : Fudai