SURABAYA - Studi terbaru di Inggris mengungkap bahwa vaksinasi respiratory syncytial virus (RSV) pada ibu hamil dapat menurunkan risiko rawat inap bayi akibat infeksi paru-paru berat hingga 72%. Temuan ini menjadi bukti dunia nyata pertama mengenai efektivitas vaksin RSV pada ibu hamil dalam melindungi bayi.
RSV merupakan virus umum penyebab batuk dan pilek, namun pada bayi dapat berkembang menjadi bronkiolitis, yaitu infeksi paru-paru serius yang sering memerlukan perawatan intensif. Virus ini menjadi penyebab utama bayi dirawat di rumah sakit, baik di Inggris maupun secara global.
Baca Juga: Kasus DBD di Indonesia Capai 82 Ribu, Kemenkes Ingatkan Waspada Dengue Sepanjang Tahun
Saat ibu hamil divaksin, tubuh akan memproduksi antibodi pelindung yang kemudian ditransfer ke janin, memberikan perlindungan pada bayi selama enam bulan pertama kehidupannya, periode ketika sistem imun mereka masih sangat rentan.
Penelitian yang dipimpin oleh Universitas Edinburgh dan Universitas Leicester ini menganalisis 537 bayi di Inggris dan Skotlandia yang dirawat karena penyakit pernapasan selama musim dingin 2024–2025, musim pertama pelaksanaan vaksinasi RSV. Dari jumlah tersebut, 391 bayi terkonfirmasi positif RSV.
Hasil studi menunjukkan, ibu dari bayi yang tidak terinfeksi RSV dua kali lebih sering telah menerima vaksin sebelum melahirkan dibandingkan ibu dari bayi yang terinfeksi, yakni 41% berbanding 19%.
Bayi yang ibunya divaksinasi lebih dari 14 hari sebelum persalinan tercatat mendapatkan perlindungan lebih optimal, dengan penurunan risiko rawat inap hingga 72%, sedangkan penurunan risikonya sebesar 58% jika vaksinasi dilakukan mendekati waktu persalinan.
Para ahli merekomendasikan vaksinasi dimulai sejak usia kehamilan 28 minggu agar tubuh ibu memiliki waktu yang cukup untuk menghasilkan antibodi pelindung. Namun, vaksinasi masih dapat diberikan hingga mendekati waktu persalinan.
Sayangnya, data sebelumnya menunjukkan bahwa hanya sekitar setengah dari ibu hamil di Inggris dan Skotlandia yang telah menerima vaksin RSV, meskipun manfaatnya terbukti signifikan.
Para peneliti menekankan, peningkatan cakupan vaksinasi pada ibu hamil akan membantu mengurangi jumlah bayi yang jatuh sakit setiap musim dingin serta mengurangi tekanan pada rumah sakit.
“Dengan tersedianya vaksin RSV yang terbukti efektif dalam mengurangi risiko rawat inap bayi, ini menjadi kesempatan penting bagi ibu hamil untuk melindungi diri dan bayi mereka dari bronkiolitis pada musim dingin mendatang,” ujar Dr. Thomas Williams dari University of Edinburgh.
Penelitian ini telah dipublikasikan di The Lancet Child and Adolescent Health dan melibatkan kolaborasi dengan berbagai universitas terkemuka di Inggris.
Bila Anda ingin, saya dapat membuatkan pilihan judul SEO-friendly, tag Google Berita, atau caption IG/Threads untuk distribusi berita ini di kanal media Anda. Beri tahu jika diperlukan. (red)
Editor : Fudai