Tarif Baru Donald Trump Resmi Berlaku ke 60 Negara Termasuk Indonesia, China Jadi 104%

JAKARTA - Kebijakan tarif baru dalam perang dagang yang dicanangkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi diberlakukan pada Rabu (9/4/2025) siang, tepat pukul 11.05 WIB. Tarif ini jauh lebih tinggi dibandingkan tarif dasar sebelumnya yang berlaku sejak 5 April lalu.

Penerapan tarif baru ini menyasar hampir 60 negara, termasuk Indonesia. Besaran tarif bervariasi, mulai dari 11 persen hingga 50 persen. Namun, khusus untuk China, tarif melonjak drastis hingga 104 persen. Kenaikan ini dipicu aksi balasan dari pemerintah Presiden Xi Jinping terhadap Amerika Serikat, yang kemudian memicu kemarahan Trump.

Baca Juga: Menkeu ASEAN Bahas Perang Dagang Global, Sri Mulyani Tegaskan Indonesia Siap Hadapi Guncangan

"Negara-negara itu sangat ingin membuat kesepakatan," ujar Trump saat jamuan makan malam bersama anggota Partai Republik di Amerika Serikat, Selasa malam waktu setempat (8/4/2025), seperti dikutip dari AFP.

Dalam kesempatan itu, Trump bahkan melontarkan pernyataan kontroversial terkait reaksi negara-negara mitra dagang, "Saya katakan kepada Anda, negara-negara ini memanggil kita untuk 'kiss my ass'," katanya.

Trump mengklaim bahwa kebijakan tarif tersebut akan menghasilkan hampir US$2 miliar per hari bagi Amerika Serikat. Tarif ini ia sebut sebagai tarif timbal balik atau resiprokal, yang ditujukan khusus bagi negara-negara dengan surplus perdagangan terhadap AS dan dianggap melakukan praktik dagang yang tidak adil terhadap produk-produk Amerika.

Namun demikian, mengutip laporan Reuters, sejumlah ekonom memperingatkan bahwa dalam jangka panjang, beban tarif ini justru berpotensi ditanggung konsumen AS. Harga barang-barang kebutuhan sehari-hari diperkirakan akan naik signifikan, mulai dari sepatu, pakaian, hingga produk teknologi.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa hampir tiga perempat warga Amerika memperkirakan harga kebutuhan pokok akan naik dalam enam bulan ke depan.

Baca Juga: Perang Tarif Memanas, China Balas Tarif Impor Naik 84 Persen dan Sanksi Enam Perusahaan Teknologi AS

Berikut perkiraan kenaikan harga akibat tarif baru:

  • Pakaian: naik 37 persen
  • Mainan, video game, dan komponen komputer: naik 30 persen
  • Produk ponsel: naik 27 persen
  • Material bangunan: naik 22 persen
  • Bahan baku pembuatan pesawat: naik 11 persen
  • Televisi dan peralatan medis: naik masing-masing 10 persen

Dampak kebijakan tarif ini juga langsung terasa di pasar keuangan Asia. Pada Rabu pagi, bursa saham Hong Kong merosot lebih dari 3 persen, sementara indeks Nikkei di Jepang turun 2,7 persen.

Pasar valuta Asia pun bergejolak. Nilai tukar won Korea Selatan anjlok ke level terendah sejak 2009, sementara yuan China terperosok ke titik terendah sepanjang sejarah terhadap dolar AS.

Baca Juga: Trump Ancam Naikkan Tarif Impor China Jadi 50%, Beijing Siap Balas Tantangan

Tidak hanya itu, harga minyak dunia juga ikut tergelincir. Harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), ditutup di bawah US$60 per barel untuk pertama kalinya sejak April 2021.

"Negara kita dan para pembayar pajak telah ditipu selama lebih dari 50 tahun. Namun hal itu tidak akan terjadi lagi," tegas Trump pekan lalu saat mengumumkan tarif baru yang disebut sebagai tarif tertinggi dalam lebih dari satu abad sejarah perdagangan Amerika Serikat. (red)

Baca Lebih Banyak di Sini

Editor : Fudai