Malaysia Fokus Perkuat Ketahanan Semikonduktor Lewat Kemitraan Andal dan Kerja Sama ASEAN

SURABAYA - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menegaskan bahwa Malaysia akan memprioritaskan kerja sama dengan mitra-mitra yang dapat diandalkan serta memperkuat ketahanan sektor semikonduktornya guna melindungi industri ini dari gangguan eksternal dan ketegangan perdagangan.

Dalam pidato utamanya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Semikonduktor ASEAN 2025 pada Kamis (24/7), Anwar menyatakan bahwa memperdalam kerja sama regional melalui ASEAN dan berbagai mekanisme lainnya akan membantu sektor semikonduktor menghadapi guncangan eksternal. Selain itu, langkah ini juga akan mendorong pengembangan industri melalui penelitian dan pengembangan, serta menciptakan permintaan seiring perusahaan-perusahaan kawasan meningkatkan keterampilan dan kapasitas mereka.

Baca Juga: KRIS Terancam Gagal Menjadi Hub Pembayaran Internasional, Indonesia Kecolongan Proyek Nexus

“Ketahanan rantai pasokan sejati berarti menghilangkan titik-titik lemah, baik dengan memproduksi kebutuhan secara efektif maupun menjalin kemitraan andal untuk memperoleh hal-hal di luar kapasitas domestik. Di masa penuh ketidakpastian ini, mendiversifikasi pilihan bukan hanya langkah bijak, tetapi juga sangat penting,” kata Anwar.

Ia menegaskan bahwa ekosistem semikonduktor yang telah dibangun Malaysia siap mendorong transformasi dari sekadar penerima investasi asing langsung (FDI) menjadi pengembangan perusahaan unggulan dalam negeri. Namun, langkah ini bukan berarti menutup pintu bagi investor asing, melainkan mengarah pada strategi yang lebih selektif dan cermat.

Baca Juga: Meski Diprotes AS, Bank Indonesia Tetap Perluas Jangkauan QRIS ke Lintas Negara

“Kami ingin memiliki mitra jangka panjang yang tumbuh bersama kami. Malaysia akan terus menyambut mitra yang dapat memperkuat rantai pasokan, sekaligus mentransfer pengetahuan dan teknologi mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anwar menjelaskan bahwa Malaysia tengah berupaya meningkatkan jumlah insinyur terlatih untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di industri ini. Selain itu, Malaysia juga berkontribusi dalam upaya bersama ASEAN dengan memanfaatkan kekuatan kolektif kawasan, alih-alih bertindak secara terpisah, agar dapat menghadapi tantangan global secara lebih efektif.

“Malaysia harus memanfaatkan kekuatan domestiknya untuk mendukung tujuan regional dan global yang lebih besar. Dengan memperkuat ekosistem dalam negeri, kami secara bersamaan turut meningkatkan kapasitas industri ASEAN,” pungkas Anwar. (red)

Editor : Fudai