Festival Loloan Jaman Lame Ajak Masyarakat Nostalgia ke Loloan Tempo Dulu

JEMBRANA | ARTIK.ID - Festival Budaya Loloan Jaman Lame 2023 kembali digelar dengan menyuguhkan 
berbagai kekayaan budaya, keunikan tradisi , kuliner loloan disepanjang jalan kelurahan loloan timur Kecamatan Jembrana. 

Acara yang digelar rutin setiap tahunnya ini, dihadiri langsung Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna (Ipat), Sekda, sejumlah Pimpinan OPD termasuk Tokoh Puri Agung Negara, Sabtu (21/10)

Baca Juga: Profil I Made Badra, SE: Pengabdian dan Dedikasi 34 Tahun di Bank BPD Bali

Digelar selama 2 hari, festival kali ini mengambil tema "Ayo Medayoan ke Loloan" mengajak masyarakat yang hadir bernostalgia akan tradisi khas masyarakat Loloan tempo dulu .

Dalam sambutannya Wabup Ipat mengatakan Pelaksanaan Festival Budaya Loloan yang dilaksanakan dengan semangat Sumpah Pemuda ini menyiratkan bahwa semangat berinovasi, berkreatifitas dan sinergitas para Remaja Loloan dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

"Ini merupakan kegiatan yang sejalan dengan konsep pengembangan pariwisata kerakyatan, yang diharapkan mampu untuk mempromosikan potensi seni, budaya, tradisi masyarakat dan menghidupkan berbagai sub sektor ekonomi kreatif sebagai Daya Tarik Wisata," ucapnya 

Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali

Menurutnya, Festival Budaya Loloan ini bukanlah sekedar sebuah peristiwa kolektif yang berlalu begitu saja tetapi Festival Loloan adalah selayaknya aktualisasi akumulasi pesan yang tiba dengan lembut dari masa lalu, sekaligus menghantarkan selaksa makna yang sudah seharusnya direaktualisasi pada zaman kini dan di masa depan.

"Budaya khas loloan ini agar terus dijaga dan dilestarikan terutama bagi pemuda pemudi disini agar tidak tergerus jaman. Untuk itu, saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya Festival ini, dengan harapan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan dikembangkan dengan penuh rasa tanggung jawab dan kreatifitas sebagai sebuah event yang mampu menarik minat wisatawan dengan tetap mengedepankan aspek kearifan lokal," ujarnya

Baca Juga: Cek Kesiapan Hadapi Arus Mudik, Bupati Tamba Dampingi Kapolri Tinjau Pelabuhan Gilimanuk

Sementara Ketua Pantia Acara Ahmad Azmi menjelaskan acara tersebut dimulai dengan  menampilakan budaya-budaya yang ada diloloan, kemudian budaya-budaya antara persaudaraan umat hindu dengan umat muslim. "Banyak budaya loloan yang ditampilkan disini, diantaranya tradisi nginang, tradisi ngotok, tradisi rebana, dan tradisi lainnya. Tadi juga kita sudah saksikan bersama tari Kolabirasi tarian yang ditampilkan antara Mertasari (Tari Janger) dengan Loloan Timur (Tari Rudat), "jelasnya.

Terkait Tema dirinya menjelaskan Medayoan ke Loloan yang artinya bertamu ke loloan, jadi dengan bertamu ke Loloan itu, orang loloan menyambutnya dengan memberikan tradisi-tradisi yang ada di Loloan. "Kami berharap festival ini bisa terus terselenggara. Agar kedepan masyarakat bisa tetap menjaga tradisi yang ada di Loloan,"pungkasnya. ( lani )

Editor : Lani