Kasus Diabetes Remaja di Klungkung Tertinggi di Bali, Dinkes Gencarkan Promosi Kesehatan Sejak Dini

 

KLUNGKUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung terus menggencarkan promosi kesehatan, khususnya terkait bahaya diabetes mellitus sejak usia dini. Upaya ini dilakukan menyusul temuan kasus diabetes pada kalangan remaja usia 15–17 tahun yang cukup tinggi di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Klungkung, I Ketut Ardana, pada Minggu (18/5/2025), mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, dari 3.558 remaja yang menjalani pemeriksaan kesehatan, ditemukan sebanyak 11 remaja memiliki kadar gula darah yang masuk dalam kategori diabetes.

Baca Juga: Pasar Murah Klungkung: Solusi Harga Terjangkau Jelang Idul Fitri

Selain itu, berdasarkan data dari Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) 2024, terdapat 342 remaja yang terindikasi kategori prediabetes, sementara 3.205 remaja lainnya dinyatakan normal.

Sementara itu, berdasarkan data terbaru per 7 Mei 2025, dari 544 remaja Klungkung yang diperiksa, 14 remaja tercatat masuk kategori diabetes dan 113 remaja tergolong prediabetes. Angka ini menjadikan Klungkung sebagai kabupaten dengan jumlah kasus diabetes dan prediabetes tertinggi di Bali, meskipun jumlah pesertanya hanya berada di urutan ketiga setelah Gianyar dan Badung.

Sebagai perbandingan, di Kabupaten Gianyar, dari 601 remaja yang diperiksa hanya 1 orang yang masuk kategori diabetes. Sementara di Kabupaten Badung, dari 755 peserta ditemukan 7 kasus diabetes.

Baca Juga: Terpilihnya Rai Mantra Sebagai Anggota DPD RI: Menuai Harapan Penuh dari LPD Desa Adat Budaga

Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, I Gusti Ayu Ratna Dwijawati, menjelaskan bahwa pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan gula darah sewaktu, tanpa puasa sebelumnya. Karena itu, kadar gula darah yang tinggi kemungkinan besar dipengaruhi makanan yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan.
"Sebagian remaja kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan dengan gula darah puasa, dan hasilnya tidak semuanya menunjukkan kadar gula yang tinggi," jelasnya.

Meski demikian, Dinkes tetap menekankan pentingnya promosi kesehatan secara berkelanjutan agar masyarakat semakin sadar untuk menjaga pola hidup sehat sejak dini.
"Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi hingga rutin berolahraga. Saat ini banyak anak yang terlalu fokus pada penggunaan smartphone sehingga kurang bergerak," pungkasnya.

Baca Juga: Kejujuran Pengurus LPD Desa Adat Satra Klungkung Dorong Kontribusi Dana Pembangunan Desa Adat

Jika Anda ingin versi yang lebih ringkas untuk rilis media atau versi cetak koran, saya bisa bantu sederhanakan lebih lanjut.

 

Editor : Fudai