APBN Daerah Didorong Pelopori Motor Implementasi Asta Cita

JAKARTA - Porsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan ke daerah kini semakin besar, sekaligus diarahkan sesuai kebutuhan implementasi visi Asta Cita. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI bidang Ekonomi dan Pembangunan, Tamsil Linrung.

Ia menegaskan, sejumlah program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), penguatan koperasi, hingga ketahanan pangan diharapkan mampu menjadi katalis pertumbuhan ekonomi daerah serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut APBN 2026 Jadi Instrumen Penting Wujudkan Asta Cita Presiden

“Kita tengah memasuki era baru dalam arsitektur kebijakan anggaran negara yang berlandaskan visi besar Asta Cita. Transfer ke daerah (TKD) tidak lagi menjadi satu-satunya instrumen keberpihakan pusat, melainkan harus dipandang secara lebih komprehensif,” ujar Tamsil di Kompleks Parlemen, Rabu (20/8).

Tokoh yang dikenal sebagai maestro anggaran ini menjelaskan, program ketahanan pangan, makan bergizi gratis, penguatan desa, koperasi, UMKM, hingga fasilitas kesehatan kini benar-benar mengalir ke daerah dan memberi dampak langsung kepada masyarakat.

Baca Juga: Puluhan Tahun Akses Air Bersih Dilarang, Gus Afif Sebut PT KAI Zalim Pada Warga Surabaya

Mantan Ketua Badan Anggaran DPR RI tersebut menambahkan, penurunan dana transfer konvensional sebaiknya tidak dianggap hambatan, tetapi menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk lebih kreatif dalam mengelola potensi fiskal.

Menurutnya, kebijakan ini seharusnya menjadi stimulan bagi daerah untuk menggali sumber-sumber pendapatan baru yang belum optimal.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Mulai Pulih, Sri Mulyani Optimistis Kondisi Fiskal Terjaga

Kapasitas fiskal daerah bisa ditingkatkan melalui berbagai instrumen kreatif di luar ketergantungan pada pusat. Salah satunya, penerbitan obligasi daerah (municipal bond) untuk membiayai proyek-proyek bernilai ekonomi tinggi dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. (red)

Editor : Fudai