Sejumlah Tokoh Penting Iran Tewas dalam Serangan Israel, Teheran Balas dengan Serangan Drone

JAKARTA - Serangan Israel ke Iran menewaskan sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri dan Kepala Garda Revolusi Hossein Salami. Media pemerintah Iran juga melaporkan bahwa sejumlah ilmuwan nuklir turut menjadi korban dalam serangan tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, segera menunjuk pejabat pengganti untuk mengisi posisi-posisi penting yang kosong. Seorang penasihat senior Khamenei juga dilaporkan mengalami luka serius akibat serangan itu.

Baca Juga: Iran Panggil Diplomat Ukraina, Klarifikasi Dukungan Kyiv atas Serangan AS-Israel ke Iran

Iran tidak tinggal diam. Beberapa jam setelah serangan Israel, Teheran melancarkan serangan balasan dengan meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah Israel. Sistem pertahanan udara Israel dilaporkan berhasil mencegat sebagian drone tersebut sebelum memasuki wilayahnya, sementara Yordania mengklaim telah menembak jatuh sejumlah pesawat tak berawak dan rudal yang melanggar wilayah udaranya.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam surat resmi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendesak Dewan Keamanan segera mengambil langkah terkait serangan Israel. “Ini adalah deklarasi perang,” tegas Araghchi dalam pernyataannya yang dikutip kantor berita AFP.

Di sisi lain, Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam operasi militer Israel. Namun, Presiden AS Donald Trump mengaku sudah mengetahui rencana serangan tersebut. Trump kembali menekankan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir dan memperingatkan Teheran agar tidak menyerang kepentingan atau personel AS di wilayah mana pun. Meski demikian, pihak Iran menyatakan bahwa Amerika Serikat tetap akan dimintai pertanggungjawaban atas konsekuensi yang muncul akibat ketegangan ini.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan ke Iran bertujuan untuk menghentikan program nuklir Teheran, yang ia sebut “tidak dapat dibiarkan begitu saja.” Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer akan terus berlanjut selama diperlukan untuk mencegah ancaman dari Iran.

Baca Juga: Citra Satelit Serangan AS di Fordow Picu Keraguan, Iran Tetap Bersikeras Lanjutkan Program Nuklir

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut serangan tersebut sebagai “pesan tegas” bagi siapa pun yang ingin menghancurkan Israel. “Serangan tepat sasaran terhadap para komandan senior mengirimkan pesan jelas bahwa siapa pun yang berupaya memusnahkan Israel akan dihapuskan,” ujar Katz.

bener artik

Konflik ini berdampak langsung pada perekonomian global. Harga minyak melonjak tajam, sementara pasar saham internasional mengalami tekanan signifikan. Presiden Trump juga memperingatkan potensi konflik besar di kawasan dan mengumumkan penarikan staf Amerika dari Timur Tengah sebagai langkah antisipasi.

Ketegangan antara Israel dan Iran bukan hal baru. Sejak serangan Hamas pada Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza, Israel memperketat kebijakan terhadap Teheran. Situasi semakin memanas setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menuduh Iran melanggar kewajiban internasional terkait program nuklirnya.

Baca Juga: Serangan Terakhir Iran Sebelum Gencatan Senjata, Roket Hantam Israel Tewaskan Pasukan IDF

Menanggapi tuduhan tersebut, Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, menyebut resolusi IAEA sebagai “ekstremis” dan mengumumkan rencana peluncuran fasilitas pengayaan uranium baru di lokasi yang lebih aman. Saat ini, Iran diketahui memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian 60 persen, jauh di atas batas 3,67 persen yang disepakati dalam perjanjian nuklir 2015, namun masih di bawah level 90 persen yang dibutuhkan untuk memproduksi senjata nuklir. (red)

 

Editor : Fudai