Serangan Terakhir Iran Sebelum Gencatan Senjata, Roket Hantam Israel Tewaskan Pasukan IDF

JAKARTA - Serangkaian serangan mematikan terjadi di Israel pada Selasa (24/6/) pagi, yang disebut media Iran sebagai serangan terakhir sebelum pemberlakuan gencatan senjata penuh antara Iran dan Israel.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa Iran telah melancarkan enam gelombang serangan sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan dimulainya gencatan senjata.

Baca Juga: Iran Panggil Diplomat Ukraina, Klarifikasi Dukungan Kyiv atas Serangan AS-Israel ke Iran

Sementara itu, harian Yediot Aharonot, Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (25/6/2025) melaporkan bahwa Iran menembakkan sekitar 15 rudal pada Selasa pagi.

Sirene serangan udara berbunyi berulang kali di berbagai wilayah Israel, sementara Komando Pertahanan meminta warga segera masuk ke tempat perlindungan.

Layanan ambulans Israel melaporkan sedikitnya enam warga tewas dan sejumlah lainnya luka-luka, termasuk beberapa dalam kondisi kritis, setelah sebuah roket menghantam gedung di Beersheba, Israel selatan.

Namun, sejumlah sumber resmi Israel menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak empat orang.

Pemerintah Israel saat ini tengah mempertimbangkan langkah balasan atas serangan tersebut, yang menewaskan empat warganya.

Layanan darurat Israel berupaya mencapai lokasi serangan, sementara pemadam kebakaran melaporkan adanya kebocoran gas di area terdampak. Rumah Sakit Soroka mengonfirmasi telah menerima 10 pasien pasca serangan, dua orang di antaranya dalam kondisi sedang, sementara sisanya luka ringan.

Radio Israel melaporkan kehancuran parah dalam radius ratusan meter di Beersheba, dengan puluhan bangunan dan toko mengalami kerusakan. Sementara itu, Channel 12 Israel melaporkan seorang anak perempuan mengalami luka ringan di Khadera, Israel utara, saat menuju tempat perlindungan.

Channel tersebut juga mengumumkan penutupan wilayah udara Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut, mengakibatkan pesawat-pesawat Israel terpaksa terbang berputar selama satu jam karena belum mendapatkan izin mendarat.

Sementara itu, Radio Angkatan Darat Israel mengutip sumber keamanan yang menyatakan bahwa militer Israel telah melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran ke Iran pada malam sebelumnya.

Baca Juga: Citra Satelit Serangan AS di Fordow Picu Keraguan, Iran Tetap Bersikeras Lanjutkan Program Nuklir

Serangan tersebut menargetkan sejumlah tokoh penting Iran, markas besar Garda Revolusi, fasilitas industri militer, dan laboratorium nuklir, dan diklaim telah berhasil.

bener artik

Di sisi lain, Kantor Berita Fars melaporkan bahwa Kota Haifa dan pangkalan udara Ramat David termasuk di antara lokasi yang menjadi sasaran rudal Iran pada Selasa pagi. Media Iran mengonfirmasi bahwa Teheran telah meluncurkan rudal terakhir ke Israel sebelum gencatan senjata diberlakukan.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk memberlakukan gencatan senjata penuh dan menyeluruh, menyusul serangan Iran terhadap pangkalan Al Udeid di Qatar.

Dalam unggahan di media sosial, Trump menyebut gencatan senjata akan dimulai sekitar enam jam setelah pengumuman dan berlangsung selama 12 jam sebelum secara resmi mengakhiri perang.

Trump memuji langkah kedua negara yang ia sebut menunjukkan stamina, keberanian, dan kebijaksanaan untuk mengakhiri konflik yang berpotensi menghancurkan kawasan Timur Tengah jika dibiarkan berlarut-larut.

“Semoga Tuhan memberkati Israel dan Iran,” tulis Trump.

Baca Juga: AS Serang Fasilitas Nuklir Fordow Iran, Eskalasi Konflik Meningkat

Sebelumnya, pada Senin (23/6) malam, Iran meluncurkan rudal ke arah pangkalan udara Al Udeid di Qatar, yang menjadi markas pasukan AS di kawasan tersebut. Trump melaporkan bahwa 13 dari 15 rudal berhasil ditembak jatuh, dan tidak ada korban jiwa dari warga AS maupun Qatar.

Serangan ini terjadi setelah Amerika Serikat menggempur fasilitas nuklir Iran, yang memicu kemarahan Teheran. Kementerian Luar Negeri Qatar kemudian mengumumkan penutupan sementara wilayah udaranya sebagai langkah antisipasi.

“Ini adalah bagian dari serangkaian tindakan untuk merespons perkembangan terkini di kawasan,” demikian pernyataan Kemenlu Qatar, dikutip Kantor Berita Qatar.

Trump menambahkan, dirinya berharap Iran dapat bergerak menuju perdamaian setelah ini dan ia akan mendorong Israel untuk melakukan hal serupa. Trump juga mengucapkan terima kasih kepada Emir Qatar atas upaya perdamaian di kawasan.

“Iran secara resmi menanggapi penghancuran fasilitas nuklirnya dengan respons yang sangat lemah, sebagaimana yang telah kami prediksi, dan kami balas dengan sangat efektif,” ujar Trump dalam keterangannya. (red)

Editor : Fudai