Warga Amerika di Palestina Tewas Dikeroyok Pemukim Israel, Washington Tidak Peduli

Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee
Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee

SURABAYA - Seorang warga Palestina kewarganegaraan Amerika Serikat tewas setelah dipukuli secara brutal oleh sekelompok pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, beberapa waktu lalu, hal itu telah memicu kemarahan keluarga korban dan desakan internasional untuk penyelidikan menyeluruh.

Namun para pengamat menyebut Washington seperti harimau yang telah kehilangan giginya, karena terlalu cinta pada Israel sampai abai pada warga negaranya sendiri, hal itu terbukti sampai saat tak ada komentar apapun Trump ataupun pejabat tinggi Pentagon yang punya kewenangan terkait hal itu.

Baca Juga: Iran Panggil Diplomat Ukraina, Klarifikasi Dukungan Kyiv atas Serangan AS-Israel ke Iran

Baru pada Selasa, 15 Juli, Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Mike Huckabee, pada buka suara bahwa dirinya telah meminta Israel untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh terkait pembunuhan seorang warga Palestina berkewarganegaraan Amerika yang tewas setelah dipukuli oleh pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.

“Insiden itu merupakan tindakan kriminal dan terorisme,” ujar Huckabee.

Pernyataan Huckabee, yang dikenal sebagai pendukung pembangunan permukiman Israel, menjadi intervensi publik yang jarang dan secara khusus diarahkan oleh AS setelah kematian seorang warga Palestina Amerika di wilayah pendudukan Israel.

Menurut keterangan saksi dan laporan media lokal, korban, yang diidentifikasi sebagai Ahmad Khalil (34), diserang oleh sejumlah pemukim bersenjata di dekat desa Turmus Ayya pada Sabtu malam waktu setempat.

Khalil, yang tengah mengunjungi keluarganya untuk merayakan kelahiran anak keduanya, dikeroyok hingga mengalami luka serius di kepala dan tubuh sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit Ramallah.

Keluarga korban menuduh pasukan keamanan Israel yang tiba di lokasi terlambat dan tidak segera menahan para pelaku yang terlihat masih berada di area pemukiman dekat lokasi kejadian.

Baca Juga: Citra Satelit Serangan AS di Fordow Picu Keraguan, Iran Tetap Bersikeras Lanjutkan Program Nuklir

“Mereka membiarkan para pemukim pergi begitu saja, seolah nyawa Ahmad tidak berarti apa-apa,” kata saudara korban kepada Al Jazeera.

bener artik

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat selama beberapa bulan terakhir. Laporan PBB mencatat sedikitnya 142 serangan yang dilakukan pemukim terhadap warga Palestina sejak awal tahun, termasuk pembakaran lahan pertanian dan penyerangan warga sipil.

Kelompok hak asasi manusia menilai lemahnya penegakan hukum Israel terhadap pelaku kekerasan pemukim menjadi salah satu faktor utama berulangnya serangan serupa, serta mendorong terjadinya impunitas.

Kematian Ahmad Khalil memicu aksi protes di beberapa wilayah Tepi Barat, dengan warga menuntut keadilan dan perlindungan bagi penduduk Palestina dari kekerasan pemukim.

Baca Juga: Serangan Terakhir Iran Sebelum Gencatan Senjata, Roket Hantam Israel Tewaskan Pasukan IDF

“Ahmad hanya ingin membawa anak-anaknya melihat tanah kelahiran mereka. Dia pulang dalam peti mati,” kata sepupu korban sambil menahan tangis.

Pihak keluarga bersama organisasi hak asasi berencana mengajukan kasus ini ke pengadilan internasional jika tidak ada langkah konkret dari otoritas Israel dalam menindak para pelaku. (red)

 

Editor : Fudai