Lewat LPPD, Pemprov Jatim Luncurkan Beasiswa Untuk Perkuat SDM Pesantren Menuju Generasi Emas 2045

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur resmi meluncurkan Program Beasiswa Santri Unggul Tahun 2025 dalam sebuah seremoni yang penuh khidmat di Gedung Islamic Center Surabaya, Selasa (20/5). Bertepatan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117, peluncuran ini menjadi momentum penting dalam penguatan peran santri sebagai pilar pembangunan bangsa.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir langsung memimpin acara, didampingi jajaran Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jatim. Pembukaan dimulai dengan santunan anak yatim dan lantunan shalawat Mahallul Qiyam, menciptakan suasana sakral yang menyatu dengan semangat kebangkitan pendidikan pesantren.

Baca Juga: Gubernur Khofifah : Bank Jatim Bakal Buka Kantor Cabang di Balikpapan, Perkuat Kemitraan dan Perdagangan Antar Daerah

“Santri bukan hanya penjaga nilai moral dan spiritual, tetapi juga aset intelektual bangsa. Ketika mereka diberi akses pendidikan tinggi, mereka akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang visioner dan berintegritas,” tegas Khofifah dalam sambutannya.

Program beasiswa ini bukan semata bantuan finansial, tetapi merupakan bagian dari ikhtiar strategis membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, merata, dan berakar pada nilai karakter. Dengan total alokasi anggaran sebesar Rp31,3 miliar, beasiswa tahun ini akan menyasar 1.193 santri dalam lima skema pendidikan, dari jenjang S1 hingga S3 serta program studi ke luar negeri.

Rinciannya mencakup:
518 beasiswa S1 (Rp6,3 miliar),
225 beasiswa S2 (Rp4,275 miliar),
40 beasiswa S3 (Rp3 miliar),
380 beasiswa Ma’had Aly (Rp6 miliar),
30 beasiswa S2 ke Universitas Al-Azhar Kairo (Rp11,28 miliar).

Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan kualitas dosen di pesantren yang memiliki perguruan tinggi. “Untuk dosen-dosen tetap, kita beri beasiswa S2 dan S3. Alhamdulillah, sudah ada 14 lulusan S3,” ujar Khofifah.

Baca Juga: Khofifah Luncurkan Pendopo Budaya di Ngadisari, Bromo Siap Sambut Dunia

Simbolisasi dan Dedikasi Santri Doktor
Puncak acara ditandai dengan penekanan layar LED oleh Gubernur Khofifah sebagai tanda resmi peluncuran program. Acara juga diramaikan dengan pemutaran video mekanisme pendaftaran beasiswa dan prosesi penyerahan 11 doktor muda kepada sembilan pesantren mitra. Mereka adalah lulusan dari UIN KHAS Jember, UNISMA Malang, dan UIN SATU Tulungagung, yang akan mengabdikan ilmunya untuk penguatan akademik di pondok pesantren.

Menurut Ketua LPPD Jatim, Prof. Dr. KH. Abd. Halim Soebahar, program ini adalah wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap dunia pesantren. “Ini bagian dari jihad intelektual kita bersama, mencetak SDM unggul di lingkungan keagamaan,” tuturnya.

Khofifah menegaskan, keberadaan santri di Jawa Timur—provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak di Indonesia—merupakan kekuatan strategis dalam mewujudkan visi Generasi Emas 2045. “Kita ingin para santri menjadi akademisi, teknokrat, diplomat, bahkan entrepreneur. Mereka adalah agen transformasi sosial,” ucapnya.

Baca Juga: Strategi Gubernur Khofifah: Meningkatkan Produktivitas Padi Jawa Timur

Ia juga mengajak semua pihak menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai pengingat akan pentingnya mempersiapkan generasi penerus bangsa. “Insya Allah, dari santri hari ini, lahir pemimpin besar esok hari. Mereka membawa ilmu, akhlak, dan semangat kebangsaan,” pungkasnya.

Kolaborasi untuk Masa Depan
Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh para wakil bupati dari berbagai daerah, rektor PTKI, mudir Ma’had Aly, kepala OPD Pemprov Jatim, serta para pengasuh dan alumni program beasiswa. Kolaborasi lintas sektor inilah yang dinilai menjadi fondasi utama keberlangsungan program pendidikan berbasis pesantren di masa depan.

Editor : Mohammad