GIANYAR - Satu tahun sudah Sanga Sanga berdiri sebagai penerus sah racikan legendaris Kutus Kutus karya Babe Bambang Pranoto. Di usia yang masih belia namun sarat makna, PT Kutus Kutus Herbal tak hanya merayakan perjalanan merek ini, tetapi juga mempertegas komitmen terhadap inovasi dan pelestarian warisan herbal Indonesia.
Digelar selama tiga hari berturut-turut, perayaan ulang tahun pertama Sanga Sanga menjadi simbol perjuangan panjang lebih dari satu dekade untuk membangkitkan kembali identitas merek dari akar terdalamnya. Bagi manajemen, karyawan, hingga para mitra di seluruh Nusantara, perayaan ini adalah momen refleksi, apresiasi, sekaligus deklarasi semangat baru.
Baca Juga: Desa Adat Batuyang Serius Implementasikan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025
Perayaan 3 Hari: Dari Fun Run hingga Orkestra dan Dewa 19
Rangkaian kegiatan dimulai pada 12 Mei 2025 dengan Fun Run 7K yang melibatkan masyarakat dan mitra. Energi positif dari kebersamaan itu mengalir menuju puncak acara pada 13 Mei 2025, yang dimeriahkan dengan sendratari kolosal, pertunjukan orkestra, serta penampilan spektakuler dari Dewa 19, Feel Koplo, dan musisi lokal Bali.
Dalam momentum istimewa ini, turut diperingati pula ulang tahun ke-70 sang maestro herbal, Babe Bambang Pranoto. Sebagai bentuk penghormatan, PT Kutus Kutus Herbal juga memberikan penghargaan khusus kepada mitra yang telah setia dan berdedikasi dalam perjalanan panjang merek ini.
Inovasi Digital: Peluncuran Aplikasi Sanga Sanga Mart
Momentum bersejarah ini juga ditandai dengan peluncuran aplikasi Sanga Sanga Mart—sebuah inovasi digital yang dirancang untuk memperkuat ekosistem distribusi herbal nasional. Aplikasi ini memudahkan transaksi antara mitra dan konsumen, sekaligus menjamin:
Keaslian produk di pasaran
Keadilan harga bagi semua pihak
Baca Juga: Desa Adat Batuyang Serius Implementasikan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025
Sistem distribusi yang sehat dan transparan
Pusat Produksi Terbuka untuk Umum
CEO sekaligus pendiri Sanga Sanga, Riva Effrianti, menegaskan bahwa pabrik Sanga Sanga yang terletak di Jalan Sawo No. 88, Bakbakan, Gianyar, kini terbuka untuk publik.
“Tempat ini bukan hanya jantung produksi herbal berkualitas tinggi, tetapi juga ruang edukasi. Kami ingin masyarakat melihat langsung bagaimana tradisi dan teknologi berpadu menjaga kualitas produk,” ujar Riva, Sabtu (11/5/2025).
Baca Juga: Pemkab Jembrana Gelar Tawur Kesanga di Catus Pata, Harmoni Alam dan Introspeksi Diri Jelang Nyepi
Komposisi Lebih Kaya, Aroma Lebih Muda
Sanga Sanga juga memperkenalkan inovasi dari sisi komposisi: kini menghadirkan minyak balur dengan 140 jenis tanaman herbal, seluruhnya bersumber dari dalam negeri. Bahkan rosemary yang dulunya diimpor, kini ditanam mandiri di Bedugul, Tabanan.
“Kami ingin generasi muda lebih dekat dengan produk herbal. Karena itu, kami hadirkan aroma yang lebih kekinian seperti lavender, tanpa meninggalkan akar tradisionalnya,” ungkap Riva.
Sanga Sanga bukan sekadar merek, tetapi simbol kesinambungan, inovasi, dan penghormatan terhadap warisan leluhur. Di usianya yang pertama, langkahnya semakin pasti: menyembuhkan, memberdayakan, dan menyatukan kembali Indonesia dengan alam. (*)
Editor : LANI