Luthfiyah: Program Nasional MBG sangat efektif di Surabaya, Namun Perlu Pengawasan Ketat.

Dewan kota Surabaya Bachtiar,Lutfiyah ,Johari dan walikota surabaya Eri cahyadi (Rudi)
Dewan kota Surabaya Bachtiar,Lutfiyah ,Johari dan walikota surabaya Eri cahyadi (Rudi)

SURABAYA – Pelaksanaan perdana Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) akhirnya terlaksana di 10 sekolah yang tersebar di Kecamatan Wonocolo dan Rungkut.

Program ini melibatkan berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA, pada Senin (14/01/25).

Baca Juga: Pemkot Surabaya Dorong Keterlibatan UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Luthfiyah, memberikan dukungan penuh terhadap program MBG. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat bagi anak-anak, namun perlu ada perbaikan berkelanjutan agar kualitasnya semakin baik.

“Kami mendukung program ini. Anak-anak tadi makan sampai habis tanpa tersisa satu pun, itu menunjukkan bahwa program ini sangat bermanfaat. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan, salah satunya adalah tempat makan yang sedang dipesan agar lebih nyaman,” ungkap Luthfiyah saat meninjau pelaksanaan program di SMP Negeri 13.

"pengawasan yang ketat dalam setiap tahap pelaksanaan program, mulai dari distribusi hingga konsumsi makanan, untuk mencegah terjadinya campuran makanan dari luar yang dapat membahayakan kualitas dan keamanan makanan yang disediakan," tambahnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Terbitkan Surat Edaran Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

Selain itu, Luthfiyah menjelaskan saat ini anggaran untuk program MBG masih dikelola oleh pemerintah pusat melalui APBN dan dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN). 

Namun, ia menyebutkan bahwa jika petunjuk teknis terkait anggaran sudah diterbitkan, Pemerintah Kota Surabaya siap mengalokasikan dana sebesar 1 triliun rupiah untuk mendukung program ini.

"Jika anggarannya sudah dialihkan ke pemerintah kota, Surabaya akan memiliki kendali penuh untuk merancang dan mengelola program ini sesuai dengan kebutuhan lokal tanpa intervensi pihak lain," tutupnya.

Baca Juga: Eri Cahyadi Buka Kembali Jalan Penghubung Bulak Banteng danTambak Wedi yang Ditutup Sejak 2018

 program MBG dijalankan di 10 sekolah yang terdiri dari KB-TM Yasporbi, SD Taquma, SMP Negeri 13, SMA Negeri 10, dan SMK PGRI 1 di Kecamatan Wonocolo. Sementara di Kecamatan Rungkut, sekolah yang terlibat adalah TK Tunas Pertiwi, SDN Penjaringansari 1, SDN Penjaringansari 2, MTs 3, dan MAN Surabaya. ( Rda)

 

Editor : rudi