Ali Baham Pimpin Apel HPSN, Dorong Kesadaran Kelola Sampah di Papua Barat

Foto: Amatus Rahakbauw For Artik
Foto: Amatus Rahakbauw For Artik

MANOKWARI | ARTIK.ID - Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, memimpin apel bersama dalam rangka peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN)

Mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif" gerakan tersebut dirangkai eengan kerja bakti sepanjang pesisir pantai teluk sawaibu, dipusatkan pada Dermaga Biryosi TNI-AL, Rabu (21/2)

Baca Juga: Pemprov Papua Barat dan BPK RI Gelar Pertemuan Bahas Laporan Keuangan Tahun 2023

Ali Baham mengatakan, hal tersebut harus menjadi perhatian bersama untuk membangun kesadaran membuang dan pengelolaan sampah demi merawat kelestarian alam.

"Itu sangat penting karena sampah merupakan masalah serius dan berdampak dalam keberlangsungan kehidupan manusia," kata Ali Baham.

Selain itu, diketahui pesisir teluk sawaibu merupakan salah satu penyumbang sampah plastik bagi pulau peradaban Mansinam dan sekitarnya, terutama pada musim penghujan.

Sebagai komitmen pemerintah Papua Barat juga telah menerbitkan pergub nomor 27 tahun 2023 tentang kebijakan dan strategi daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

"Kita sangat fokus pada upaya mencegah sampah plastik menuju kesepakatan global. Peringatan HPSN diseluruh Indonesia, peningkatan penyadaran tahunan Masyarakat, pegiat lingkungan, sektor informal dan isu sampah plastik," imbuh Ali Baham.

Menurutnya, kegiatan dilakukan sebagai usaha bersama untuk memperkuat posisi atasi sampah sebagaimana prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan.

"Dengan begitu, kita berharap dapat segera mengatasi polusi sampah plastik ini," Jelasnya.

Baca Juga: Ali Baham Serahkan Dana Hibah 27 Miliar ke SMAN Taruna Kasuari Nusantara

Ditambahkan, pengoptimalan perlu banyak tindakan guna perluasan, peningkatan serta upaya pengurangan sampah plastik dibuang ke laut atau TPA.

Momentum ini juga diharapkan bisa memberikan semangat kesadaran sehingga terwujud lingkungan sehat dan nyaman di Papua Barat.

Sebab, menurut Ali Baham, sampah plastik bisa terurai memakan waktu ratusan tahun. Oleh karena itu perlu pemahaman dimulai dari diri sendiri.

"Tidak bisa hanya sebatas gerakan diadakan saat apel ini, harus diatur maka penanganan jadi gerakan, karena sampah setiap hari ada. Lalu harus disusul dengan langkah-langkah pasti dari pemerintah dan masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Ali Baham dan Forkopimda Papua Barat Pantau Sampah di Pesisir Teluk Sawaibu dan Doreh

Hal serupa juga disampaikan UPTD- PPA Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertan Papua Barat, Raymond R.H Yap. Menurutnya gerakan pilah dan bersih sampah merupakan salah satu program dari Dinas lingkungan hidup, sejalan dengan semangat untuk jadikan Papua Barat bebas sampah.

"Program ini bertujuan agar sampah rumah tangga dapat dikelola dengan baik melalui sarana edukasi dan sosialisasi agar tidak buang sampah sembarang," kata Raymond.

Aksi di teluk sawaibu melibatkan 134 komponen OPD, balai kementerian, komunitas pecinta lingkungan. Ada 12 area, darat laut, peserta kurang lebih 1500 orang.

(ARK)

Editor : Amatus Rahakbauw