BANGKALAN | ARTIK.ID - Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan mengajukan Itik Dabung untuk ditetapkan sebagai hewan endemik. Artinya Itik Dabung nantinya akan dijadikan hewan asli dari Kabupaten Bangkalan.
Kepala Bidang (Kabid) Pembibitan Pakan dan Produksi Peternakan (P4) Dinas Peternakan Bangkalan Suba’i mengatakan, penetapan hewan endemik masih proses penyusunan. Pihaknya telah mempersiapkan dua hewan yang akan dijadikan hewan endemik, yakni, Itik Dabung dan Kambing Pote (putih).
Baca Juga: Khofifah Optimis Proyek Energi Terbarukan Bisa Dorong Ekonomi Petani Garam Madura
”Kami sudah lama mengantongi dua hewan ini,” katanya.
Semula pihaknya telah mengajukan Itik Dabung ke Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bangkalan untuk dilakukan penelitian. Namun, hasilnya dinilai kurang memuaskan. Dengan begitu, untuk Itik Dabung masih dilakukan pengajuan penelitian ulang.
”Masih proses pematenan. Balitbangda dan kami sedang ke Provinsi dalam hal ini,” tambahnya.
Pematenan hewan endemik ini terkendala anggaran untuk penelitian. Kurang lebih nominal anggaran penelitian Rp 150 juta. Hal itu untuk menghasilkan genetika hewan terkait secara sistem hasil laboratorium.
”Kami hanya mengajukan, yang punya anggaran itu Balitbangda untuk membayar kampus teknik,” jelasnya.
Baca Juga: Arief M Edie Mengajak Investor Investor Buka Lapangan Kerja di Bangkalan
Dia mengakui Itik Dabung masih terkendala hasil uji laboratorium. Pihaknya telah merencanakan kambing pote (putih) untuk ditetapkan menjadi SDGH berdasar penelitian mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). Saat ini sedang penyusunan proposal ke Kementerian Pertanian.
”Alhamdulillah kami dibantu UB untuk hasil penelitian kambing pote yang ternyata benar asli Bangkalan. Insyaallah tahun depan sudah bisa ditetapkan,” ungkapnya.
Suba'i menambahkan, Jika sudah ada pematenan tentunya tidak ada wilayah lain yang bisa mengklaim bahwa itik dabung sebagai SDGH wilayahnya.
Baca Juga: Pelaku Curanmor di Pasar Lomaer Bangkalan Diamuk Massa
"Jadi Bangkalan bisa mengembangkan ataupun melestarikan Itik Dabung yang tentunya ketika populasi sudah banyak wilayah lain yang membutuhkan bisa ambil di Bangkalan," imbuhnya.
Ia menambahkan, program dinas peternakan kedepan tentunya harus punya wilayah khusus yang bisa menyiapkan atau menyediakan bibit Itik Dabung tersebut.
(red)
Editor : Fuart