SURABAYA – Menjelang akhir masa jabatannya sebagai Lurah Tambak Wedi, Matlilla menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada warga atas kerja sama serta dukungan selama lebih dari dua tahun masa tugasnya, banyak kemajuan yang telah dicapai bersama masyarakat dan optimistis pembangunan akan terus berlanjut.
“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa mengenal dan berinteraksi dengan masyarakat dari beragam latar belakang, seperti Jawa dan Madura. Selama ini warga menyambut saya dengan sangat baik,” tutur Matlilla.
Ia menjelaskan, sejumlah program pembangunan di wilayah Tambak Wedi telah berjalan dengan lancar. Pembangunan infrastruktur, peningkatan fasilitas publik, dan pemberdayaan masyarakat telah menunjukkan hasil positif.
“Proyek-proyek seperti pembangunan sekolah, penataan kawasan PKL, SWK, dan pembersihan di sekitar Suramadu sudah dilaksanakan dengan baik. Jalan-jalan utama sudah diperlebar dan rapi, bangunan yang melanggar aturan juga sudah ditertibkan,” ungkapnya pada warta Artik.id Selasa(03/06) .
Dalam bidang sosial, Tambak Wedi juga mencatat berbagai kemajuan. Penurunan angka stunting, program bedah rumah, serta pencapaian nol kasus kematian ibu dan anak tahun ini menjadi bukti keberhasilan kerja kolektif pemerintah kelurahan dan masyarakat.
“Kami juga berhasil mengurangi tingkat pengangguran lewat program padat karya. Beberapa warga kami libatkan di proyek-proyek lokal, bahkan sebagian bekerja di TPS 3R,” jelasnya.
Tingkat keamanan dan ketertiban di lingkungan pun meningkat. Kos-kosan ilegal sudah ditindak, dan situasi wilayah tetap aman dan kondusif.
Kini, Matlilla siap melanjutkan tugas baru sebagai Lurah Bulak Banteng. Ia menyampaikan kesiapan lahir dan batin untuk terus mengabdi, di mana pun ditempatkan oleh Wali Kota Surabaya.
“Sebagai pelayan masyarakat, saya siap ditugaskan di mana saja. Di Bulak Banteng, saya sudah mengenal beberapa tokoh masyarakat dan berharap bisa menjalin sinergi untuk melakukan penataan, termasuk pembersihan kawasan sungai,” tegasnya.
Perpindahan tugas ini mendapat respons emosional dari warga. Mustaqim, Ketua RW setempat, mengaku terpukul dengan keputusan tersebut.
“Saya merasa terpukul. Kok mendadak Pak Lurah dipindah tugaskan? Perjuangan masih belum usai,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Achmad Sodiq, tokoh pemuda setempat, yang merasa kehilangan sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat.
“Kalau ada acara, selama tidak ada halangan, Pak Lurah pasti hadir. Beda dengan lurah sebelumnya yang lebih sering di kantor dan tidak memahami keadaan warganya,” tegas Ketua KMP kelurahan tambak Wedi itu.
Matlilla juga berpesan kepada warga Tambak Wedi agar tetap menjaga kekompakan dan semangat gotong royong dalam membangun lingkungan mereka.
“Jangan bergantung sepenuhnya kepada pemerintah. Inisiatif warga sangat penting, mulai dari kerja bakti hingga menjaga kebersihan lingkungan. Kunci keberhasilan ada pada semangat kebersamaan,” tegasnya.
“Lurah pengganti nanti hanya perlu melanjutkan program yang sudah berjalan. Lingkungannya sudah tertata, masyarakatnya guyub. Insya Allah, ke depannya akan semakin baik,” tutup Matlilla. (Rda)
Editor : rudi