JEMBRANA | ARTIK.ID - Program angkutan sekolah gratis akhirnya terealisasi di Kabupaten Jembrana. Namun, pelaksanaannya masih bersifat bertahap dan belum mencakup seluruh sekolah seperti yang direncanakan sebelumnya.
Saat ini, baru lima sekolah yang telah menerapkan angkutan gratis yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana. Kepala Bidang Perhubungan Jembrana, I Gede Ariadi, menjelaskan bahwa meskipun program tersebut sempat tertunda, namun sudah mulai dilaksanakan secara bertahap.
Baca Juga: Enam Ranperda Disetujui Jadi Perda, Bupati Tamba : Bukti Sinergitas Eksekutif dan Legislatif
"Hingga saat ini, baru lima sekolah yang telah melaksanakan program ini karena data dan titik kumpul siswa sudah siap. Kami melakukan pelaksanaan secara bertahap sambil melakukan penjajakan," ujarnya pada Jumat (5/4/2024).
Angkutan sekolah gratis awalnya direncanakan untuk semua siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Jembrana. Namun, kendala teknis terkait titik kumpul siswa dan jumlah siswa yang akan dijemput masih menjadi hambatan.
Ariadi menegaskan bahwa siswa dari semua sekolah yang berhak mendapat angkutan gratis akan memperoleh fasilitas yang sama. Namun, pelaksanaannya masih tertunda hingga titik kumpul dapat ditentukan dengan jelas.
Baca Juga: Jembrana Kota Wisata Otomotif, Anjungan Cerdas Rambut Siwi bakal miliki sirkuit road race
Proses penentuan titik kumpul ini berkaitan dengan jumlah siswa dan jarak tempuh mereka dari rumah ke titik kumpul. Setelah titik kumpul ditetapkan, semua siswa berhak mendapatkan layanan angkutan gratis.
Dengan proses penentuan titik kumpul, jumlah siswa yang terlayani akan bertambah. Saat peluncuran program, sebanyak 169 siswa SMPN kurang mampu terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun jumlahnya berpotensi bertambah karena kuota anggaran mencapai 390 siswa.
Baca Juga: Yowana Batuagung Deklarasikan Tolak Narkoba pada festival Banjar
Meskipun awalnya direncanakan 45 armada, saat ini hanya 20 armada yang disiapkan oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jembrana untuk melayani 169 siswa tersebut. Dari 18 sekolah, hanya 14 sekolah yang dapat dilayani karena jarak sekolah dengan siswa terlalu dekat.
Harapannya, layanan Trans Bahagia sebagai angkutan sekolah gratis dapat bermanfaat bagi siswa kurang mampu di Jembrana, serta menghidupkan kembali transportasi umum di daerah tersebut di tengah minimnya penumpang saat ini.(*)
Editor : LANI