JAKARTA | ARTIK.ID - PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih sebesar Rp2,14 triliun sepanjang Januari sampai September (9M) 2023, turun 4,6% secara year-on-year (yoy) atau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan laba bersih tersebut dipicu oleh penurunan beban bunga bersih (NII) sebesar 2,2% yoy menjadi Rp7,1 triliun. Hal ini disebabkan oleh penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang berdampak pada penurunan margin bunga bersih (NIM).
Baca Juga: Laba Bersih Bank PermataTumbuh 28,4%, Perkuat Posisi sebagai Bank Terbesar di Indonesia
Meskipun demikian, kinerja Bank Permata pada 9M 2023 masih positif, di mana total aset tumbuh 14,3% yoy menjadi Rp251,9 triliun dan pendapatan usaha tumbuh 11,6% yoy menjadi Rp9 triliun.
Manajemen Bank Permata menyampaikan bahwa kinerja positif tersebut merupakan hasil penerapan strategi bisnis yang fokus dan konsisten.
Selain itu, strategi tersebut juga didukung oleh sinergi yang kuat bersama Bangkok Bank sebagai entitas induk perseroan.
Baca Juga: William Tanuwijaya Lepas 764,6 Juta Saham GOTO, Turunkan Kepemilikan 0,06%
“Kinerja positif yang kami cetak di kuartal ketiga 2023 ini tidak lepas dari penerapan strategi bisnis yang selalu menjadi komitmen PermataBank menjadi bank pilihan,” kata Meliza M. Rusli, Direktur Utama BNLI, dalam keterangan resminya.
Nantinya, kata Rusli, Bank Permata akan terus fokus memperkuat bisnis deposito dan wealth, menjadi mitra ekosistem pilihan bagi para pelaku bisnis dan teknologi.
“Dan merai NPS (Net Promoter Score) terdepan di industri perbankan,” ungkap Rusli.
Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Turun ke Level 51,5, PHK Berpotensi Meningkat
Sebagai catatan, simpanan nasabah yang dihimpun oleh Bank Permata pada 9M 2023 tercatat sebesar Rp181,8 triliun, tumbuh 12,6% yoy. Perseroan masing terus menggenjot porsi dana murah (CASA) yang dihimpun, di mana rasio CASA pada 9M 2023 dipertahankan pada level 55,9%.
(ara)
Editor : Fuart