Para Pembenci dan Pecinta Anies Baswedan, Sebaiknya Baca Biografinya Ini

avatar Artik

SURABAYA | ARTIK.ID - Anies Baswedan adalah seorang akademisi, aktivis, dan politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 16 Oktober 2017. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja di bawah Presiden Joko Widodo dari tahun 2014 hingga 2016. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina dari tahun 2007 hingga 2015.

Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, pada tanggal 7 Mei 1969. Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid. Ayahnya adalah seorang aktivis pergerakan nasional yang pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Baca Juga: Abuya Tepis Tudingan Dukung Prabowo, Dirinya Didapuk Dewan Penasehat TPN Ganjar-Mahfud

Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, kemudian melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada tahun 1993, kemudian mendapatkan beasiswa Fulbright untuk melanjutkan studi di Northern Illinois University, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master of Public Policy pada tahun 1995. Ia juga meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) di bidang ilmu politik dari University of Northern Illinois pada tahun 1999.

Selama menjadi akademisi, Anies Baswedan aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Ia adalah salah satu pendiri Gerakan Indonesia Mengajar, sebuah organisasi nirlaba yang mengirimkan lulusan perguruan tinggi untuk mengajar di daerah-daerah terpencil selama satu tahun. Ia juga terlibat dalam berbagai organisasi kemasyarakatan, seperti Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Muhammadiyah, dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), serta dikenal sebagai salah satu tokoh yang mendukung gerakan reformasi pada tahun 1998.

Pada tahun 2014, Anies Baswedan memasuki dunia politik dengan menerima tawaran Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Selama menjabat sebagai menteri, ia mengeluarkan beberapa kebijakan kontroversial, seperti penghapusan ujian nasional, pemberlakuan kurikulum 2013, dan pengangkatan guru honorer menjadi pegawai negeri sipil.

Baca Juga: Orang-orang di UGM Tidak Suka Anies Baswedan Sehingga Ditolak Jadi Pembicara

Ia juga memiliki bagai masalah, seperti kasus korupsi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, protes dari berbagai kelompok masyarakat, dan konflik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada tahun 2016, ia dicopot dari jabatannya oleh Presiden Joko Widodo dalam reshuffle kabinet.

Pada tahun 2017, Anies Baswedan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno sebagai wakilnya.

Mereka didukung oleh Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat dan Organisasi Garis Keras FPI. Mereka berhasil mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan umum yang berlangsung sengit dan penuh isu-isu sensitif.

Baca Juga: Belum Menentukan Dukungan, Yenny Wahid Menunggu Prabowo-Gibran

Selama menjabat sebagai gubernur, Anies Baswedan mengimplementasikan beberapa program unggulan, seperti Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Lansia, dan OK OCE. Ia juga menghadapi berbagai masalah, seperti banjir, macet, Covid-19, reklamasi pantai utara Jakarta, dan penertiban PKL Tanah Abang.

(redaksi)

Editor : Natasya