F22 Raptor AS Tak Mampu Berperang Alias Bebek Lumpuh? Artik Menganalisa

avatar Artik

JAKARTA | ARTIK.ID - F-22 Raptor adalah pesawat tempur taktis siluman yang bisa terbang tanpa dapat diketahui musuh. Jet tempur yang dikembangkan dan diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat ini memiliki kelebihan tak terdeteksi radar.

Awalnya Angkatan Udara Amerika Serikat berencana memesan 750 pesawat F-22 Raptor, dengan produksi dimulai pada tahun 1994. Pada tahun 1990 Major Aircraft Review mengubah rencana menjadi 648 pesawat udara yang dimulai pada tahun 19961.

Baca Juga: Kehadiran Pesawat Tempur J 20 China Membuat AS Waswas pada Posisinya di Asia Pasifik

Namun pada kenyataannya Raptor hanya diproduksi jauh lebih sedikit, diketahui saat ini angkatan udara AS hanya memiliki 185 unit yang siap dalam layanan.

F-22 Raptor dibekali dengan berbagai jenis senjata. Beberapa di antaranya adalah:

- Meriam M61A2 20 milimeter dengan 480 putaran1

- Rudal udara-ke-udara inframerah AIM-91

- Enam rudal AMRAAM AIM-120C

Baca Juga: Lockheed F-104 Starfighter, Pesawat Tempur Terbanyak Mengalami Kecelakaan Sepanjang Sejarah

Menurut banyak sumber F-22 Raptor telah digunakan dalam beberapa operasi militer. Namun sejauh ini, tidak ada laporan yang menyatakan bahwa F-22 Raptor pernah menembak jatuh pesawat musuh.

Pada akhirnya F22 mengalami dilema dengan julukannya sebagai Raptor namun tak satupun pewawat musuh yang berhasil ditembak jatuh kecuali dalam latihan.

Hingga pada, Senin (6/2/2023) situasi yang lebih memalukan kembali melanda Raptor yang digunakan untuk menimbak balon mata-mata China, bagaimana mungkin Raptor hanya digunakan untuk menembak balon mata-mata? bukankah pesawat usang bisa melakukan hal itu, atau memang unit tempur AS sudah tak siap perang.

Baca Juga: Jet Tempur Generasi ke 5 'Checkmate' Rusia Segera Diproduksi, Lebih Murah dari F 35

“Menembak jatuh balon China memang merupakan penembakan udara-ke-udara pertama F-22,” kata Rebecca Grant, spesialis sistem Angkatan Udara dan presiden dari Riset Independen IRIS.

Meskipun baru-baru ini F22 telah dikirim ke Polandia dan Timur Tengah, itu tidak menunjukkan bahwa raptor dalam kesiapan, kecuali hanya sebagai deteren pada negara-negara yang lebih lemah.

Penulis: Tim/artik

Editor : Fudai