MAGELANG | ARTIK.ID - Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan yang dilewati para biksu Thudong hingga sampai di Kelenteng Liong Hok Bio di Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (30/5/2023).
Thudong adalah tradisi perjalanan spiritual yang dilakukan oleh para biksu dengan berjalan kaki tanpa membawa banyak perbekalan atau uang .
Baca Juga: Data Terbaru KPU, Prabowo Masih Memimpin, Disusul Anies dan Ganjar di Posisi Buncit
Para biksu yang melakukan thudong berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Mereka berangkat dari Nakhon Si Thammarat, Thailand Selatan sejak 23 Maret 2023 lalu.
Tujuan akhir mereka adalah Candi Borobudur, tempat perayaan Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023 mendatang.
Selama perjalanan, mereka mendapat dukungan dan sambutan hangat dari masyarakat dan umat Buddha di berbagai daerah. Mereka juga dikawal oleh Laskar Agung Macan Ali Nuswatara, Banser dan Pemuda Pancasila.
"Andai bisa menangis, kami pasti menangis di sini. Sambutan masyarakat sungguh luar biasa, sejuk hati kami," ungkap Biksu Labhiko Mahatera, di Kelenteng Liong Hok Bio, Magelang.
Baca Juga: Dugaan Politik Uang di Batuputih, ASORAK Desak Klarifikasi dan Diskulifikasi Caleg Nasdem
Ketua Harian TITD Liong Hok Bio Magelang, Wong Soek Lie mengatakan, penyambutan kedatangan 32 biksu ini merupakan wujud dari kerukunan umat beragama di Kota Magelang.
Para biksu telah menjalankan ritual thudong atau berjalan kaki ribuan kilometer untuk merayakan Tri Suci Waisak 2567BE-2023 di Candi Borobudur.
Di Kelenteng Liong Hok Bio, para biksu disambut oleh ribuan umat Buddha yang ingin memberikan sedekah makanan dan minuman kepada mereka.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Skenario Satu atau Dua Putaran Gagal alias Deadlock
Para biksu juga melakukan doa bersama dan memberikan wejangan kepada umat Buddha yang hadir.
(ara)
Editor : Fuart