Sempat Rendam 100 Rumah, Banjir di Dua Desa Kabupaten Mamuju Mulai Surut

avatar Artik
Foto : Terlihat para warga mengeluarkan barang elektronik untuk mengantisipasi terendam saat terjadi banjir di wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (3/9). (BPBD Kabupaten Mamuju)
Foto : Terlihat para warga mengeluarkan barang elektronik untuk mengantisipasi terendam saat terjadi banjir di wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (3/9). (BPBD Kabupaten Mamuju)

JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Mamuju serta meluapnya Sungai Kalukku memicu terjadinya peristiwa banjir. Banjir ini terjadi dini hari pukul 01.00 WITA pada Jumat (3/9). 

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju mencatat sebanyak 100 unit rumah terendam akibat peristiwa ini. Banjir ini menggenangi beberapa wilayah di Kabupaten Mamuju yakni Desa Sondoang dan Desa Rentedango di Kecamatan Kulaku. 

Baca Juga: Banjir Rendam 1.547 Rumah di Dua Kecamatan Gorontalo, 350 Jiwa Mengungsi

Kejadian pada dini hari tersebut, terpantau tinggi muka air saat terjadi banjir sekitar 100 sentimeter. Update terkini dilaporkan situasi sudah kondusif dan banjir sudah surut. Warga sekitar bergotong royong untuk membersihkan material dan lumpur yang terbawa saat banjir.

"Kondisi saat ini sudah terkendali dan banjir sudah surut, warga secara gotong royong membersihkan lumpur di sekitar rumah" ujar Wahab Staf Kedaruratan BPBD Kabupaten Mamuju saat dihubungi melalui telepon pada Jumat (3/9).

BPBD Kabupaten Mamuju juga berkoodinasi dengan BPBD Provinsi Sulawesi Barat beserta tim gabungan melakukan pendataan dan kaji cepat. Penyampaian informasi dalam peringatan dini sudah dilakukan melalui tingkatan berjenjang, mulai dari Provinsi diteruskan ke Kabupaten, hingga informasi diterima oleh perangkat daerah setempat mengenai waspada peringatan dini hujan lebat.

Baca Juga: Banjir Melanda Tanggungharjo dan Penawangan, 250 Lebih Rumah Terendam

Wahab menambahkan, kendala yang dialami dalam penyampaian informasi melalui Whatsapp Group terkendala jaringan yang kurang stabil di wilayahnya.

"Jaringan yang kurang stabil menjadi kendala kami di lokasi," tambah Wahab.

Melihat wilayah Mamuju yang sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi, dihimbau untuk warga yang tinggal lereng bukit atau dataran rendah untuk waspada terjadi tanah longsor apabila intensitas hujan tinggi terus terjadi. Gerakan susur sungai juga dapat dilakukan sebagai langkah prefentif guna mengantisipasi sampah atau ranting yang dapat menghalangi laju air saat terjadi hujan.

Baca Juga: Hujan Lebat di Mandaling Mengakibatkan Banjir, Puluhan Korban Mengungsi

Langkah ini dapat disikapi secara bijak, mengingat prakiraan cuaca dari BMKG, Prakiraan awal musim hujan pada tahun ini, wilayah Sulawesi Barat diprediksi memasukinya pada bulan September hingga November 2021.  

Berdasarkan analisis InaRisk Kabupaten Mamuju merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. (*)

Editor : Fudai