BPN Kota Bima Tegaskan Komitmen Reformasi Agraria di Peringatan Hantaru 2024

Kepala Kantor Pertanahan Kota Bima Hodidjah
Kepala Kantor Pertanahan Kota Bima Hodidjah

BIMA – Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2024 di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bima, Kamis (2/10/2025), tak hanya berlangsung sebagai seremoni belaka. Momentum yang diperingati setiap 24 September ini dijadikan pengingat penting oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Bima, Hodidjah, untuk menuntaskan reformasi agraria sekaligus menjamin keadilan ruang bagi masyarakat.

Dengan mengusung tema “Tanah Terjaga, Ruang Tertata Wujudkan Astacita”, Hodidjah menegaskan bahwa BPN Kota Bima tidak hanya berfokus pada layanan administrasi pertanahan, melainkan juga membangun fondasi pengelolaan tanah yang berkelanjutan di tengah kompleksitas persoalan agraria.

“Masih ada beberapa isu pertanahan, namun kami yakinkan bahwa hak-hak masyarakat tetap terjamin,” tegas Hodidjah.

Ia menyebut kepastian hukum atas tanah, sengketa lahan, dan pemanfaatan ruang yang belum efisien menjadi tantangan besar yang harus segera ditangani. Karena itu, Hodidjah mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga kepemilikan dan pemanfaatan tanah dengan baik.

“Tanah dan ruang adalah warisan bagi generasi mendatang, bukan sekadar milik kita saat ini,” ujarnya penuh makna.

Menurutnya, peringatan Hantaru adalah momen reflektif untuk mengingatkan pentingnya tata kelola tanah dan ruang yang adil serta berorientasi pada kesejahteraan. BPN Kota Bima sendiri menargetkan lima arah strategis dalam pengelolaan pertanahan:

  1. Mewujudkan keadilan dengan akses tanah yang merata.

  2. Mencegah konflik melalui kepastian hukum yang jelas.

  3. Memaksimalkan potensi penggunaan tanah secara efisien.

  4. Menjaga bumi lewat perlindungan lingkungan.

  5. Mendukung pembangunan berkelanjutan demi generasi masa depan.

Hodidjah menegaskan, implementasi lima poin tersebut sejalan dengan semangat Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960 sebagai dasar pengelolaan sumber daya agraria di Indonesia.

“Dengan tanah yang terjaga dan ruang yang tertata, kita berharap dapat mewujudkan Kota Bima yang sejahtera,” pungkasnya.

Editor : Mohammad