BALI-PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali melaksanakan Battery Capacity Test (BCT) di 18 gardu induk yang tersebar di seluruh Pulau Dewata. Kegiatan ini untuk menjamin kesiapan baterai sebagai penopang sistem kelistrikan saat terjadi gangguan pasokan utama.
PLN melakukan pengujian kapasitas, ketahanan, dan keandalan baterai secara periodik. Kegiatan BCT ini dilakukan di GI Gilimanuk, GI Negara, GI Antosari, GI Kapal, GI Pemaron, GI Baturiti, GI Payangan, GI Kubu, GI Amlapura, GI Gianyar, GI Padang Sambian, GI Pemecutan Kelod, GIS Pesanggaran, GIS Bandara, GI Nusa Dua, GI Sanur, GIS Pecatu, dan GIS Tanah Lot.
Baca Juga: Srikandi PLN Hadirkan Layanan Kesehatan Gratis bagi Anak TK Negeri Pembina Badung
Para petugas dari tim Fasilitas Operasi menguji sistem Catu Daya 48 VDC dimulai dengan tahapan discharging, mengukur sel baterai, mencatat anomali baterai per masing-masing sel sampai dengan membuat berita acaranya. Setelah itu, para petugas akan menormalkan kembali baterai yang diuji ke sistem yang berjalan.
“Dengan battery capacity test yang konsisten, PLN bisa memastikan jantung pengaman ini selalu sehat, sehingga sistem kelistrikan Bali tetap stabil. BCT merupakan bagian dari strategi menjaga stabilitas energi di Bali,” tegas General Manager PLN UIP2B Jawa, Madura, dan Bali, Munawwar Furqan.
Senada dengan Munawwar, Manager UP2B Bali, Komang Teddy Indra Kusuma menegaskan bahwa peran baterai di gardu induk sangat vital. Baterai merupakan pertahanan terakhir agar sistem kelistrikan tidak lumpuh. Dengan BCT, PLN UP2B Bali memastikan setiap unit baterai selalu dalam kondisi prima untuk memberikan backup saat dibutuhkan.
Baterai di gardu induk bukan hanya sekadar cadangan energi, tetapi merupakan jantung pengaman yang memastikan sistem kelistrikan Bali tetap dapat dipantau dan dikendalikan meskipun terjadi gangguan pada pasokan utama. Pentingnya kesiapan peralatan pendukung untuk mendukung keandalan pasokan Listrik.
Baterai di gardu induk memiliki kapasitas beragam, disesuaikan dengan kebutuhan operasional. Di UP2B Bali, baterai mampu bertahan hingga 16-20 jam dengan kapasitas 200Ah - 300Ah dan pemakaian rata rata sebesar 12-16 A, dengan level tegangan baterai di gardu induk menggunakan tegangan 48V DC dan 110V DC. Saat terjadi gangguan, sistem Automatic Transfer Switch (ATS) secara otomatis mengalihkan pasokan dari penyulang utama ke baterai, sehingga peralatan vital tetap menyala dan sistem pengendalian kelistrikan berjalan tanpa hambatan.
Melalui langkah pengujian berkala dan pemanfaatan teknologi, PLN UP2B Bali menegaskan komitmennya untuk menjaga keandalan pasokan listrik di Pulau Dewata. Upaya ini bukan hanya mendukung kebutuhan rumah tangga dan industri, tetapi juga menopang sektor pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian Bali.
Editor : Mohammad