Usai Bertemu Trump, Zelensky Sebut Jaminan Keamanan Ukraina akan Rampung dalam 10 Hari

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan keyakinannya bahwa pembahasan mengenai jaminan keamanan bagi Kiev segera mencapai titik akhir.

Setelah bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta sejumlah pemimpin Eropa di Washington pada Senin (18/8), ia menyebut detail pengaturan tersebut berpeluang difinalisasi dalam waktu 7 hingga 10 hari ke depan.

Baca Juga: Trump Kesal, Netanyahu Disebut “Orang Gila” Karena Serangan ke Suriah

“Para mitra kami kemungkinan besar akan segera merinci jaminan keamanan, dan detail tambahan akan muncul dalam beberapa hari mendatang,” ujar Zelensky dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Ia menambahkan, dokumen resmi terkait kesepakatan itu ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

“Hal yang paling utama adalah AS mengirimkan sinyal jelas bahwa mereka akan menjadi salah satu pengoordinasi sekaligus peserta jaminan keamanan untuk Ukraina,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Trump menegaskan bahwa negaranya akan ikut serta dalam menjamin keamanan Ukraina sebagai bagian dari upaya penyelesaian konflik dengan Rusia, meski belum menjelaskan detail dukungannya.

“Eropa adalah garis pertahanan pertama, tetapi kami akan membantu mereka,” kata Trump.

Baca Juga: Pertemuan Trump dengan Panglima Militer Pakistan Picu Protes Tertutup India

Zelensky juga mengungkapkan bahwa kesepakatan tersebut mencakup paket bantuan senjata dari AS. “Ada proposal senilai 90 miliar dolar AS,” ungkapnya.

Sementara itu, pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, Jumat (15/8), berakhir tanpa menghasilkan kesepakatan terkait perang Ukraina.

Meski digambarkan produktif, Trump menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan sampai benar-benar ada kesepakatan, harapan agar pertemuan itu membuka jalan menuju gencatan senjata pun belum terlihat.

Beberapa hari sebelumnya, Zelensky juga bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di London, Kamis (14/8). Pertemuan tersebut berfokus pada jaminan keamanan yang diyakini bisa menciptakan perdamaian berkelanjutan, seperti dilaporkan NHK.

Baca Juga: Trump Ancam Tarif Tambahan 10% untuk Negara dalam Keanggotaan BRICS

Sedangkan, pada Rabu (13/8), Trump dan Wakil Presiden J.D. Vance melakukan pertemuan virtual dengan para pemimpin Eropa, termasuk Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Finlandia, dan Polandia, serta pimpinan Uni Eropa dan NATO. Pertemuan itu membahas KTT di Alaska bersama Putin.

Dalam diskusi tersebut, Trump menekankan perlunya Moskow dan Kyiv mencapai gencatan senjata, dengan menyatakan bahwa isu teritorial harus dibicarakan langsung bersama Zelensky dan jaminan keamanan harus masuk dalam kesepakatan. Presiden Prancis Emmanuel Macron menilai pembicaraan itu membantu memperjelas sikap Trump.

“Pertemuan ini juga memberi kesempatan bagi para pemimpin Eropa menyampaikan harapan mereka,” katanya. (red)

Editor : Fudai