Bangkit dari Keterpurukan, Empat LPD Bangli Kembali Aktif Berkat Dukungan LPLPD dan BKS

Bangli – Langkah nyata dalam memperkuat keberlanjutan dan kinerja Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Bangli membuahkan hasil. Sepanjang tahun 2025, empat LPD yang sebelumnya sempat terpuruk kini berhasil bangkit dan kembali beroperasi secara aktif berkat dukungan serius dari Lembaga Pemberdayaan LPD (LPLPD) bersama Badan Kerja Sama (BKS) LPD Kabupaten Bangli.

 

Baca Juga: LPLPD Bangkitkan LPD Desa Adat Kota Tabanan, Harmoni Tri Mandala Menjadi Nafas Baru Keuangan Adat

Keempat LPD tersebut adalah:

 

1. LPD Desa Adat Buahan, Kecamatan Kintamani

2. LPD Desa Adat Bantang, Kecamatan Kintamani

3. LPD Desa Adat Sama Griya, Kecamatan Tembuku

4. LPD Desa Adat Kelempung, Kecamatan Tembuku

 

Menurut Koordinator LPLPD Kabupaten Bangli, I Gusti Ngurah Sandinata, S.E., kebangkitan keempat LPD ini merupakan buah dari kerja kolaboratif antara LPLPD, BKS, dan pemerintah desa adat setempat. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah pembentukan Tim Kecil Penguatan LPD yang bertugas melakukan pendampingan dan pengawasan langsung ke lapangan.

 

“Keempat LPD ini kita bantu langsung, termasuk pencairan dana operasional agar mereka bisa segera menggunakan komputerisasi dan sistem program LPD dalam kegiatan operasional harian. Hasilnya sangat positif. Bahkan salah satu LPD asetnya kini sudah mendekati Rp1 miliar, ini kemajuan yang sangat menggembirakan,” ungkap Sandinata saat ditemui Newsyess.

 

Sebaran LPD di Kabupaten Bangli

 

Kabupaten Bangli tercatat memiliki 159 LPD yang tersebar di empat kecamatan, dengan sebaran sebagai berikut:

 

Kecamatan Kintamani: 61 LPD

Kecamatan Susut: 39 LPD

Baca Juga: LPLPD Bangkitkan LPD Desa Adat Kota Tabanan, Harmoni Tri Mandala Menjadi Nafas Baru Keuangan Adat

Kecamatan Tembuku: 36 LPD

Kecamatan Bangli: 23 LPD

 

LPD sebagai lembaga keuangan milik desa adat memainkan peran penting dalam membangun ekonomi berbasis adat dan budaya Bali. Namun tak sedikit LPD yang sempat mengalami stagnasi atau kesulitan operasional, terutama akibat lemahnya pengawasan, tidak optimalnya sistem, hingga minimnya pemahaman tata kelola modern.

 

Harapan kepada Prajuru dan Krama Desa

 

Koordinator LPLPD Bangli menegaskan bahwa keberhasilan kebangkitan LPD tidak semata tergantung pada bantuan atau intervensi luar, melainkan juga pada komitmen prajuru desa adat dan krama untuk menjaga dan melestarikan lembaga ini.

 

“Harapan kami ke depan, para prajuru dan krama desa adat benar-benar menjaga dan mengawal LPD-nya masing-masing agar tidak kembali terpuruk. Kunci utamanya adalah ketaatan terhadap peraturan, serta komitmen dari pengelola dan panureksa untuk bekerja secara profesional dan penuh integritas,” tegas Sandinata.

Baca Juga: LPLPD Bangkitkan LPD Desa Adat Kota Tabanan, Harmoni Tri Mandala Menjadi Nafas Baru Keuangan Adat

 

Menuju LPD Modern dan Mandiri

 

Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi keuangan, LPD dituntut untuk bertransformasi agar tetap relevan dan kompetitif di tengah era modern. Penerapan sistem berbasis program komputer LPD di empat desa ini diharapkan menjadi model awal bagi LPD lainnya.

 

LPLPD Bangli bersama BKS juga tengah menyiapkan langkah lanjutan agar seluruh LPD di Kabupaten Bangli dapat melakukan digitalisasi dan penguatan tata kelola, termasuk peningkatan kapasitas SDM dan pelatihan berkelanjutan.

 

“Kami tidak ingin ada lagi LPD yang mati suri atau hanya berjalan di tempat. Target kami, seluruh LPD di Bangli harus sehat, akuntabel, dan benar-benar menjadi sandaran ekonomi desa adat,” tutup Sandinata. (*)

 

Editor : LANI