Kids Biennale Indonesia Ajak Anak dan Remaja Suarakan Aspirasi Lewat Seni

JAKARTA - Dalam upaya mendorong kebebasan berekspresi dan meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu penting dalam dunia pendidikan, Yayasan Kids Biennale Indonesia menggelar pameran seni bertajuk "Tumbuh Tanpa Takut." Pameran ini mengundang anak-anak dan remaja Indonesia untuk berpartisipasi dan mengekspresikan aspirasi mereka melalui karya seni.

Pameran "Tumbuh Tanpa Takut" bertujuan menciptakan ruang bagi generasi muda untuk menyuarakan harapan, kritik, dan refleksi mereka terhadap lingkungan belajar dan kehidupan yang ideal serta aman.

Baca Juga: Anggun Priambodo dan Kejutan Baru ‘Menangkapnya’

Anak-anak dan remaja dapat mengungkapkan pengalaman serta pemikiran mereka dalam berbagai bentuk seni, seperti lukisan, ilustrasi, fotografi, instalasi, dan media visual lainnya yang mampu menyampaikan pesan yang kuat mengenai masa depan pendidikan di Indonesia.

“Pameran ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran, mendorong dialog, dan menginspirasi aksi nyata bagi anak-anak dan remaja. Melalui seni, mereka menjadi bagian dari percakapan sosial. Setiap karya dalam pameran ini bukan hanya hasil kreativitas, tetapi juga cerminan pengalaman, harapan, dan kekuatan mereka,” ujar Anggun Priambodo dan Gie Sanjaya selaku kurator pameran dalam narasi kuratorialnya.

Panggilan terbuka ini menerima karya dari peserta berusia 6-17 tahun, serta peserta berkebutuhan khusus berusia 6-22 tahun, baik individu maupun kelompok.

Karya terpilih akan ditampilkan dalam pameran yang akan diselenggarakan di Daerah Khusus Jakarta pada Juli 2025. Selain itu, pameran ini juga akan menghadirkan berbagai ruang diskusi dan program aktivasi interaktif bersama seniman, pendidik, serta aktivis yang fokus pada isu-isu pendidikan dan hak anak.

Pendaftaran dan pengiriman karya dibuka mulai 24 Februari hingga 24 April 2025. Informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan dapat diakses melalui situs web www.kidsbiennaleindonesia.id atau akun Instagram @kidsbiennale.id.

Melalui inisiatif ini, "Tumbuh Tanpa Takut" mengajak anak-anak dan remaja untuk tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Sebab, setiap suara memiliki kekuatan, dan setiap karya memiliki cerita yang layak untuk disampaikan.

 

Editor : Fudai