SURABAYA - Anggun Priambodo adalah seniman yang selalu membawa semangat kanak-kanak dalam karya yang ceria, kadang nakal, namun juga menyimpan sisi getir. Ia senang bermain dan bereksperimen secara alami, menghasilkan karya-karya pop yang segar dan mengejutkan.
Menjelajahi berbagai medium, Anggun terus menghadirkan karya yang khas dan orisinal. Sejak awal 2000-an, ia dikenal sebagai sutradara video musik yang produktif. Bersama Henry Foundation di bawah nama The Jadugar, ia menggarap video musik Train Song dari grup Lain, yang kemudian memenangkan penghargaan MTV Indonesia pada 2003.
Baca Juga: Kids Biennale Indonesia Ajak Anak dan Remaja Suarakan Aspirasi Lewat Seni
Selain video musik, Anggun juga berkarya dalam dunia video art. Salah satu karyanya, Sinema Elektronik, meraih penghargaan Bandung Contemporary Art Award 2011. Instalasi seninya, Toko Keperluan, yang pertama kali dipamerkan di Jakarta pada 2010, turut hadir di Singapore Biennale 2013 dan Sunshower 2017 di Tokyo.
Di dunia film, Anggun menyutradarai Rocket Rain (2013), serta sejumlah film pendek yang telah diputar di berbagai festival film internasional. Ia juga terlibat dalam dunia desain, salah satunya dengan menciptakan sampul unik untuk mini album White Shoes and The Couples Company, Menyanyikan Lagu-lagu Daerah (2013).
Sebagai musisi, Anggun dikenal sebagai vokalis Bandempo, yang tampil eksentrik baik di panggung maupun dalam rekaman. Album Bandempo yang dirilis pada tahun 2000 memperkuat citranya sebagai seniman yang penuh eksplorasi.
Mengamati perjalanan seninya, terlihat jelas bagaimana Anggun selalu sepenuh hati dalam berkarya, baik dalam proyek sederhana maupun kompleks. Ia sering menghadirkan sentuhan polos dan naïf, terus bereksperimen dengan wilayah-wilayah baru, lalu menyulapnya menjadi dunia khas miliknya.
Pada 2023, Anggun merilis album mini tematik berjudul Anak, yang terdiri dari lima lagu. Dengan aransemen musik minimalis nan indah yang digarap oleh Dwi Pramono dan Adria Riswinanda, album ini memadukan nuansa akustik dan elektronik secara harmonis. Lirik dan cara bernyanyi Anggun yang ekspresif semakin menghidupkan emosi dalam lagu-lagu tersebut, menghadirkan pengalaman yang terasa dekat dengan jiwa seorang anak, sekaligus membangkitkan nostalgia bagi pendengar dewasa.
Single Baru: "Menangkapnya"
Kini, Anggun Priambodo kembali dengan kejutan baru! Ia merilis single berjudul "Menangkapnya", yang menjadi lagu pembuka dari albumnya Aku Takut Cicak dan Ketinggian, yang dijadwalkan rilis pada 2025.
"Saya suka sekali dengan pukulan drum dan betotan contrabass-nya—jazzy, tapi urakan!" ujar Anggun tentang musik Menangkapnya, yang digarap oleh Dwi Pramono dengan Talitha Mailangkay sebagai pengisi drum.
Lagu ini mengisahkan seseorang yang rela membohongi atau berbuat curang demi kepentingan pribadi. "Geram tapi jenaka," kata Anggun tentang lirik yang ditulisnya, yang semakin terasa khas dengan ekspresi kanak-kanaknya saat bernyanyi.
Hasilnya? Sebuah komposisi hard bop yang agresif namun tetap menggemaskan—benar-benar gaya Anggun Priambodo! Menangkapnya terasa seperti pengantar adegan teatrikal yang menghadirkan kesan visual tersendiri dalam alur ceritanya. Saat diputar, lagu ini seakan menghidupkan suasana kabaret dari sebuah sanggar seni anak-anak—harmonis, namun tetap memberi ruang bagi kekacauan yang menyegarkan.
Sampul single Menangkapnya digarap oleh fffffandy, sementara perilisan dilakukan oleh HFMF Records. Lagu ini sudah tersedia di berbagai platform musik digital sejak 2025.
Editor : Fudai