JAYAPURA | ARTIK.IID - Ratusan rumah warga di Distrik Kokoda Utara, Sorong Selatan Papua Barat Daya terendam banjir. Tercatat ada 330 unit rumah yang sudah terendam banjir sejak 14 Juni 2024 lalu, sehingga warga di tiga kampung mengungsi ke hutan dan ke tempat lebih aman di desa terdekat.
Kepala Distrik Kokoda Utara Leonard Takoye di Teminabuan, Selasa (18/6/2024) mengatakan, tiga kampung yang terdampak banjir di Sorong Selatan tersebut, antara lain Kampung Udagaga, Kampung Kayobiro dan Kampung Adonan.
Baca juga: Oknum Bappenda Kota Sorong Diduga Terima Suap, KPK Sebut Ada Penyakit Birokrasi di Papua
"Masyarakat sekarang sedang mengungsi ke hutan dan dusun terdekat untuk mencari perlindungan dari banjir susulan," kata Leonard.
Baca Juga:
- Hari Ini Kereta Api Indonesia Mengalami Lonjakan Penumpang Arus Balik Liburan Idul Adha 2024
- Jangan Ragu untuk Mencoba, Ini 5 Tren Pakaian Wanita Terpopuler di Tahun 2024
- MRA Media Hadirkan 'Beautysity' Pameran Kecantikan Terbesar di City Hall, Pondok Indah Mall 3
- Kecantikan Memukau Aktris Cilik Korea Kim Yoo Jung yang Beranjak Gede
- Malaysia Siap Memimpin Era Baru Pusat Data dan Semikonduktor di Asia Tenggara
Ia mengatakan banjir yang merendam pemukiman warga tersebut kini sudah mulai surut, namun masyarakat belum bisa kembali.
Baca juga: Bawaslu Sorong Selatan Ingatkan ASN Jaga Netralitas Jelang Pilkada 2024
"Dengan hidup di hutan masyarakat bisa mencari makanan, karena jika memilih bertahan, tidak ada pasokan makanan," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya tengah berupaya membangun komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorsel untuk mengambil langkah selanjutnya.
"Banjir merendam ratusan rumah warga sejak 14 Juni lalu hingga kini, namun sudah mulai surut," ucapnya.
Baca juga: Pengadilan Negeri Sorong Gelar Sidang di Luar Gedung, Pertama Kalinya di Teminabuan
Ia juga mengimbau kepada masyarakat Kampung Nebes agar mengantisipasi meluasnya banjir.
"Banjir kemungkinan akan meluas. Oleh karena itu, masyarakat di sembilan kampung yang berada di Nebes agar waspada," kata Leonard. (ark)
Editor : Amatus Rahakbauw