Jemaat GPdI Bethesda Fakfak Ibadah Jumat Agung, Renungkan Kasih Allah Tak Terbatas

Ibadah Jumat Agung di pimpin langsung oleh Gembala GPdI Bethesda Fakfak, Pendeta Clarce Bonsafia Fakdawer
Ibadah Jumat Agung di pimpin langsung oleh Gembala GPdI Bethesda Fakfak, Pendeta Clarce Bonsafia Fakdawer

FAKFAK | ARTIK.ID - Jemaat Bethesda Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Jalan A. Yani, Kabupaten Fakfak, menyelenggarakan Ibadah Jumat Agung dengan penuh kekhusyukan, Jumat (29/3).

Ibadah ini berfokus pada perenungan kasih Allah yang tak terbatas melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

Baca Juga: Ketua Pemuda GPdI Jemaat Bethesda Fakfak Memotivasi Pemuda dalam Persiapan Youth Camp 2024

Ibadah diawali dengan pujian dan penyembahan yang dipimpin oleh Bapak Rikar Rumayomi. Semangat Jemaat dalam memuji Tuhan begitu terasa, menciptakan suasana penuh sukacita dan kekudusan.

Pembacaan Firman Tuhan dari Yesaya 53:4 menjadi inti ibadah. Gembala Jemaat, Pendeta Clarce Bonsafia Fakdawer, menyampaikan khotbah yang menggarisbawahi pengorbanan Yesus Kristus yang menanggung dosa dan kesengsaraan manusia.

Pendeta Clarce menekankan bahwa pengorbanan Yesus bukan sekadar cerita, melainkan bukti nyata kasih Allah yang tak terhingga kepada umat manusia.

Baca Juga: Mahasiswa Keperawatan Fakfak Laksanakan Praktek Kerja Lapangan di Distrik Werba

"Dia mengajak Jemaat untuk tidak menganggap remeh karya keselamatan yang telah Yesus berikan," ungkap Pendeta Clarce.

Dirinya mengajak Jemaat merenungkan ayat Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Ibadah dilanjutkan dengan Perjamuan Kudus yang dipimpin oleh Pendeta Clarce. Jemaat dengan penuh khusyuk merenungkan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, serta mensyukuri kasih dan pengorbanan-Nya.

Baca Juga: Penerimaan Bintara Polri di Fakfak Membludak, Disdukcapil Penuh Setiap Hari

Suasana khusyuk semakin terasa saat Jemaat menyanyikan lagu-lagu penyembahan dan pengakuan iman. Perjamuan Kudus menjadi momen reflektif bagi Jemaat untuk memperbarui iman dan komitmen mereka kepada Yesus Kristus.

(ark)

Editor : Amatus Rahakbauw