JAKARTA | ARTIK.ID - Google menunda peluncuran AI generatif Gemini yang semula dijadwalkan rilis pekan ini, penundaan tersebut karena Gemini dinilai belum mampu menjawab pertanyaan dalam bahasa selain Inggris dengan baik.
Gemini adalah model AI yang dirancang untuk dapat menangani berbagai aplikasi, seperti menggabungkan gambar dan teks. Gemini juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja produk AI Google yang sudah ada, seperti Bard, Google Assistant, dan Search.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Sebut Teknologi AI Berpotensi Merevolusi Layanan Kesehatan Indonesia
Wakil Presiden Google, Sissie Hsiao mengatakan, Gemini masih dalam tahap pengembangan dan akan disempurnakan sebelum diluncurkan. Penundaan ini juga memberikan Google lebih banyak waktu untuk menguji keamanan Gemini.
"Meskipun belum dirilis, Gemini telah menarik perhatian para analis. Mereka berpendapat Gemini memiliki potensi untuk menjadi pesaing yang kuat bagi Chat GPT-4, yang dikembangkan OpenAI," kata Sissie Hsiao, Senin (4/12)
Menurut Sissie Hsiao, penundaan peluncuran Gemini adalah keputusan yang tepat. Gemini adalah model AI yang penting, jadi Google perlu memastikan bahwa model tersebut siap untuk digunakan oleh banyak orang.
Baca Juga: Google Dikecam Karyawannya Karena Mendukung Israel dalam Proyek Nimbus
"Masalah dalam menangani pertanyaan bahasa selain Inggris adalah masalah yang serius. Jika Gemini tidak bisa menjawab pertanyaan bahasa selain Inggris dengan baik, maka model tersebut akan menjadi kurang berguna," papar Sissie Hsiao.
Penundaan rilis Gemini juga memberikan Google lebih banyak waktu untuk menyempurnakan model tersebut.
Baca Juga: Google Dikecam Karyawannya Karena Mendukung Israel dalam Proyek Nimbus
Hal ini dapat membantu Google untuk meningkatkan kinerja Gemini dan membuatnya lebih siap untuk bersaing dengan GPT-4.
(diy)
Editor : Fuart