SURABAYA | ARTIK.ID - Putri Nabilah, alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, berhasil melanjutkan studi S2 di Wageningen University & Research, Belanda.
Kampus ini merupakan kampus nomor satu di dunia dalam bidang pertanian, makanan, dan keberlanjutan.
Baca Juga: Jelang Wisuda 28 September 2024, Unitomo Bekali Calon Wisudawan dengan Materi Personal Branding
Putri bercerita bahwa keinginannya untuk melanjutkan studi S2 di Belanda berawal dari pengalamannya mengikuti program pertukaran mahasiswa internasional.
Pada tahun 2021, ia lolos dalam program IISMA (Indonesia International Students Mobility Awards) di Belanda, tepatnya di University of Twente. Ia memperoleh kesempatan belajar di sana selama satu semester.
"Waktu itu aku merasa bahwa enam bulan itu ternyata singkat banget. Rasanya pengin lebih lama di sana, pengin ada kesempatan balik ke sana buat S2," ujar Putri.
Keinginan Putri untuk kembali ke Belanda akhirnya terwujud. Ia mendapatkan kesempatan melanjutkan studi S2 di Belanda melalui program beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
"Aku sempat kerja dulu sebelum lanjut S2 ini. Sembari kerja, aku juga persiapan, mulai dari tes IELTS dan sebagainya. Aku ngerasa perlu trial dan error, jadi sebelum lulus aku mulai persiapan dan nyoba apply supaya tahu medan yang aku lalui lebih awal. Alhamdulillah akhirnya langsung keterima," jelasnya.
Saat ini, Putri mengambil program Master of Sustainable Business and Innovation Wageningen University & Research. Ia memilih program tersebut karena memiliki ketertarikan dan ingin membawa perubahan di bidang keberlanjutan.
Baca Juga: Yudisium FKIP Unitomo, Prof. Siti Marwiyah Sebut Peradaban Manusia Lahir dari Tangan Seorang Guru
"Aku memilih itu soalnya berkaitan dengan apa yang dulu aku pelajari. Dulu aku sempat magang di salah satu perusahaan minyak dan batu bara. Di sana aku belajar tentang sustainability," katanya.
Menurut Putri, sustainability dan isu-isu perubahan iklim saat ini tengah menjadi diskursus yang banyak menjadi perbincangan. Tidak hanya di kalangan masyarakat global tetapi juga di Indonesia.
"Di Indonesia nanti itu kita bakal ke arah yang lebih sustainable. Mungkin di tahun 2030 nanti, carbon trading bakal ramai, demikian halnya dengan isu-isu climate change. Jadi, aku ambil program ini juga karena mencari alignment dari kebutuhan dan ketertarikan," ungkapnya.
Seiring bertambahnya pengetahuan tentang sustainability, Putri menilai bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menerapkan konsep ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Putri berharap dirinya dapat berkontribusi untuk membawa Indonesia ke arah transisi yang lebih sustainable di berbagai sektor.
Baca Juga: Unitomo Terima Hibah PDB untuk Tingkatkan Ekonomi Desa Sambibulu Melalui Wisata Edukasi
"Sering kali kita enggak sadar kalau kita itu berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Jadi aku pengin berkontribusi untuk transisi ke arah yang lebih sustainable. Nantinya peranku lebih ke how to help, misalnya perusahaan supaya enggak lagi bergantung ke pemakaian batu bara dan sebagainya," tegasnya.
Putri berharap, pengalamannya di Belanda dapat menjadi bekal baginya untuk mewujudkan cita-cita. Ia juga berharap dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi negeri.
(ara)
Editor : Fuart