Dimas Yemahura Alfarauq: Lulusan Unitomo yang Sukses Menyeimbangkan Kuliah dan Karier

Dimas didampingi istri dan anak tercinta saat wisuda di unitomo (Foto: Istimewa)
Dimas didampingi istri dan anak tercinta saat wisuda di unitomo (Foto: Istimewa)

SURABAYA | ARTIK.ID - Sabtu, 26 April 2025 menjadi hari istimewa bagi Dimas Yemahura Alfarauq. Pria kelahiran Tulungagung, 9 Desember 1991 itu resmi menyandang gelar Magister Hukum dari Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, setelah menempuh studi melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Berbeda dari jalur kuliah reguler, RPL membuka kesempatan bagi mereka yang sudah berpengalaman kerja untuk melanjutkan studi akademik dengan mengakui capaian profesional yang telah dimiliki. Bagi Dimas, skema ini menjadi solusi tepat di tengah kesibukannya sebagai advokat.

Baca Juga: Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Apa Potensi dan Tantangannya?

“Saya menjalankan beberapa profesi sekaligus. Sebagai lawyer litigasi di pengadilan, lawyer korporat untuk perusahaan, dan lawyer pajak. Semua itu saya jalani sambil tetap kuliah di Unitomo,” kata Dimas.

Di dunia hukum, nama Dimas tidak asing. Ia mendirikan dua kantor: Dimas Yemahura Alfarauq SH MH and Partner, serta Biro Bantuan Hukum Damar Indonesia. Lewat lembaga bantuan hukum ini, Dimas konsisten memberikan layanan hukum gratis kepada masyarakat yang kurang mampu.

“Mendirikan lembaga bantuan hukum itu bagian dari pengabdian saya. Banyak masyarakat yang tidak tahu ke mana harus mencari bantuan hukum. Kami hadir untuk menjembatani itu,” ujarnya.

Keputusan Dimas melanjutkan S2 di Unitomo bukan pilihan acak. Ia mengaku sejak lama mengenal reputasi kampus ini di dunia hukum. Menurutnya, Unitomo terbukti melahirkan banyak cendekiawan, aktivis, dan praktisi hukum berpengalaman di Indonesia.

Dimas didampingi istri tercinta saat sebelum prosesi wisuda dimulai (Foto: Istimewa)Dimas didampingi istri tercinta saat sebelum prosesi wisuda dimulai (Foto: Istimewa)

Baca Juga: Jelang Wisuda 28 September 2024, Unitomo Bekali Calon Wisudawan dengan Materi Personal Branding

“Saya tahu Unitomo adalah kampus modern yang tetap bertahan sampai sekarang. Mereka mendidik mahasiswa tidak hanya untuk lulus, tapi juga untuk unggul di dunia nyata,” ungkapnya.

Perjalanan kuliah melalui jalur RPL diakuinya tidak ringan. Dimas tetap harus mengikuti proses akademik yang ketat, termasuk menyusun tesis. Namun, berkat dukungan para dosen dan pembimbing, ia berhasil menyelesaikan studi tepat waktu.

“Saya berterima kasih kepada seluruh dosen, terutama Ibu Wahyu dan Ibu Rektor Siti Marwiyah. Mereka sabar membimbing saya hingga tesis selesai,” katanya.

Lulus dari Unitomo, Dimas membawa pesan bagi mahasiswa aktif maupun calon mahasiswa. Ia mendorong mahasiswa yang masih kuliah untuk meningkatkan semangat belajar dan menjaga integritas. Bagi yang belum kuliah, ia menyarankan untuk tidak ragu memilih Unitomo sebagai tempat menuntut ilmu.

Baca Juga: Yudisium FKIP Unitomo, Prof. Siti Marwiyah Sebut Peradaban Manusia Lahir dari Tangan Seorang Guru

“Saya bisa sampai di titik ini berkat Unitomo. Tidak hanya ilmunya yang mumpuni, dosennya juga hebat-hebat. Bahkan sekarang akan ada program doktor (S3) di sini. Jadi jangan ragu,” pesan Dimas.

Kini, dengan gelar Magister Hukum di tangan, Dimas berencana memperkuat kontribusinya di bidang hukum. Bukan hanya di ruang sidang, tetapi juga lewat pengabdian di tengah masyarakat.

Bagi Dimas Yemahura Alfarauq, pendidikan bukan sekadar mengejar gelar. Ini tentang memperluas kemampuan, memperdalam pengabdian, dan membuktikan bahwa kesibukan bukan alasan untuk berhenti berkembang.

Editor : Fudai