Eri Cahyadi Ancam Hotel dan RHU yang Terlibat Prostitusi dan Miras

SURABAYA | ARTIK.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memetakan sejumlah hotel dan tempat rekreasi hiburan umum (RHU) guna mengantisipasi pelanggaran prostitusi dan miras.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pemetaan tersebut dilakukan menyusul banyaknya temuan terkait dengan tempat RHU maupun hotel yang digunakan untuk prostitusi online.

Baca Juga: Perizinan Lambat, Ekonomi Tersendat Bulek Desak Pemkot Diminta Bergerak Cepat!

"Kami akan memetakan hotel dan RHU yang berpotensi digunakan untuk prostitusi dan miras. Wilayah yang dipetakan itu nantinya bakal dilakukan pemeriksaan," ujar Eri, Rabu (1/11).

Eri menegaskan, apabila saat razia ditemukan hal-hal negatif, pengelola hotel dan RHU akan diberi sanksi tegas, mulai surat peringatan sampai pencabutan izin usaha.

"Saya sudah minta kepada semua camat untuk turun ke setiap tempat. Tidak boleh ada prostitusi dan miras di Kota Surabaya," tuturnya.

Baca Juga: Bulek Sebut Surabaya Butuh Kepastian Investasi Bukan Intervensi Menyimpang

Eri juga berpesan kepada pengelola hotel dan RHU agar tidak terlibat dengan prostitusi online.

bener artik

"Kalau pengelola usaha tidak tahu, ada tamu datang untuk hal seperti itu (esek-esek -red) dan tidak mengerti hal itu maka penanganannya berbeda," ucap Eri.

Namun, apabila ada temuan pihak hotel dengan sengaja menjalin hubungan kerja sama dengan pelaku praktik prostitusi, akan diberikan sanksi penyegelan selamanya.

Baca Juga: Konflik Agraria di Surabaya Kian Marak, DPRD Desak BPN dan MA Bertindak Proaktif

"Saya sudah minta kepada semuanya untuk turun ke setiap tempat-tempat itu untuk mengatakan tidak boleh ada itu prostitusi. Kalau melanggar, kami tutup selamanya," pungkasnya.

(ara)

Editor : Fuart