JAKARTA | ARTIK.ID - Juru bicara misi diplomatik Rusia di Palestina, Aliya Zaripova mengatakan, Minggu (8/10), evakuasi warga negara Rusia dari wilayah Palestina mungkin akan dilakukan dalam waktu dekat, namun masalah ini belum ada dalam agenda.
“Itu [evakuasi-red] tidak sedang dibahas saat ini, namun kami pasti akan mengumumkan perkembangan terkini mengenai masalah ini jika muncul," ujarnya.
Baca Juga: Ditengah Ketegangan Israel dan Hamas, Kapal China Membayangi Armada AS di Timur Tengah
Tidak ada informasi mengenai kemungkinan korban jiwa di antara warga negara Rusia di wilayah Palestina.
Pada pagi hari tanggal 7 Oktober, serangan roket diluncurkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza. Bersamaan dengan itu, kelompok militan menyusup ke wilayah Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pihaknya meluncurkan Operasi 'Pedang Besi' sebagai pembalasan atas serangan yang datang dari eksklave Palestina.
Kepala Biro Politik HAMAS saat ini, Ismail Haniyeh mengatakan, serangan Palestina dilancarkan sebagai pembalasan atas tindakan agresif Israel terhadap masjid Al Aqsa di pusat Yerusalem.
Baca Juga: Otoritas Teroris Israel Dibantu AS akan Melancarkan Operasi Darat ke Gaza
Dalam keadaan seperti ini, Menteri Pertahanan Yoav Gallant telah menyetujui pemanggilan pasukan cadangan.
Keadaan darurat diumumkan di seluruh wilayah Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya sedang dalam keadaan perang dan bertekad untuk memenangkannya.
Menurut laporan terbaru, serangan roket menyebabkan sedikitnya 300 warga Israel tewas dan lebih dari 1.500 orang terluka.
Baca Juga: Palestina-Israel Mencekam, Hamas Baru Terjunkan 2000 dari 40.000 Pejuang
Sedangkan serangan Israel terhadap wilayah eksklave menyebabkan lebih dari 230 warga Palestina tewas dan hampir 1.700 orang terluka.
(diy)
Editor : Fuart