SURABAYA | ARTIK.ID - Grup Wagner adalah sebuah organisasi militer swasta yang berasal dari Rusia dan diduga memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia. Grup ini didirikan oleh seorang mantan perwira militer Rusia bernama Dmitry Utkin, yang menggunakan nama panggilan "Wagner" sebagai referensi kepada komponis Jerman Richard Wagner.
Grup ini pertama kali muncul di Suriah pada tahun 2015, di mana mereka mendukung pasukan rezim Bashar al-Assad melawan pemberontak dan kelompok teroris. Grup ini juga terlibat dalam konflik di Libya, Sudan, Republik Afrika Tengah, Venezuela, dan Ukraina. Grup ini dikenal karena menggunakan taktik brutal dan tidak mengindahkan hukum perang atau hak asasi manusia.
Baca Juga: Biografi Sukhoi Su-27, Legenda Flanker yang Bertahun-tahun Membuat NATO Bergidik
Grup Wagner tidak secara resmi diakui oleh pemerintah Rusia, tetapi banyak bukti yang menunjukkan bahwa mereka memiliki dukungan finansial, logistik, dan intelijen dari Rusia. Beberapa anggota grup ini adalah mantan tentara atau agen rahasia Rusia, dan mereka sering menggunakan peralatan militer Rusia.
Grup ini juga diduga memiliki hubungan dengan Yevgeny Prigozhin, seorang oligarki Rusia yang dikenal sebagai "koki Putin" karena ia menyediakan layanan katering untuk Presiden Vladimir Putin. Prigozhin juga dituduh terlibat dalam operasi pengaruh Rusia di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat.
Baca Juga: Serangan Ukraina Nihil, Rusia Antisipasi Tindakan Brutal Kiev Jelang KTT NATO
Grup Wagner merupakan salah satu contoh dari fenomena militerisasi swasta yang semakin meningkat di dunia. Grup ini menawarkan jasa keamanan dan pertempuran kepada klien yang bersedia membayar, tanpa harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka kepada otoritas internasional atau publik.
Wagner Grup juga memberikan keuntungan bagi Rusia, karena mereka dapat memperluas pengaruhnya di wilayah strategis tanpa harus mengambil risiko politik atau militer secara langsung. Namun, grup ini juga menimbulkan banyak tantangan dan ancaman bagi stabilitas dan perdamaian global, karena mereka dapat memicu atau memperburuk konflik, melanggar hak asasi manusia, dan mengganggu keseimbangan kekuatan regional.
Baca Juga: Serangan Ukraina Nihil, Rusia Antisipasi Tindakan Brutal Kiev Jelang KTT NATO
(ara)
Editor : Natasya