JAKARTA | ARTIK.ID - Rusia memuji posisi China yang tidak berhak terkait situasi di Ukraina, dalam lawatannya ke Rusia, Presiden Xi Jinping melakukan negosiasi dengan Vladimir Putin akan kemungkinan genjatan senjata.
Rusia sangat memuji posisi China yang seimbang di Ukraina, namun, Rusia tidak memiliki hak untuk memberi nasihat kepada pemimpin China Xi Jinping untuk menjalin komunikasi dengan Ukraina.
Baca Juga: Berkunjung ke Beijing, Antony Blinken Akhirnya Bertemu Presiden Xi Jinping
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Rabu (29/03/2023).
"Kami mengetahui posisi seimbang China, kami sangat memujinya dan percaya bahwa pemimpin China memutuskan sendiri kelayakan kontak tertentu," kata juru bicara Kremlin, menanggapi kemungkinan kontak antara Xi Jinping dan Presiden Ukraina. Vladimir Zelensky.
"Kami tidak punya hak untuk memberi nasihat tentang masalah ini," kata Peskov.
Pada hari yang sama, Zelensky mengatakan kepada Associated Press dalam sebuah wawancara bahwa dia siap menerima Xi Jinping di Ukraina.
Menurut agensi tersebut, pemimpin Ukraina telah mengirimkan undangan. Menanggapi laporan tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan bahwa China tetap berhubungan dengan semua pihak yang berkonflik.
Baca Juga: Berkunjung ke Beijing, Antony Blinken Akhirnya Bertemu Presiden Xi Jinping
Mengenai undangan Zelensky kepada Presiden China Xi Jinping untuk mengunjungi Ukraina, Kementerian Luar Negeri tidak memiliki informasi apapun.
Pada 24 Maret, Mao Ning mengatakan bahwa Beijing tidak memiliki informasi yang dapat diberikan tentang potensi percakapan telepon antara Vladimir Zelensky dan Xi Jinping.
Sebelumnya, penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina Mikhail Podolyak mengatakan bahwa percakapan antara kedua pemimpin sedang direncanakan tetapi ada kesulitan tertentu untuk mengaturnya.
Baca Juga: Turunkan Tensi, Joe Biden Kirim Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing
Ini karena posisi China. Xi Jinping sedang dalam kunjungan kenegaraan ke Rusia pada 20-22 Maret, di mana dia melakukan negosiasi dengan Putin.
Pemimpin Rusia mengatakan setelah pembicaraan bahwa banyak ketentuan rencana perdamaian China di Ukraina dapat digunakan sebagai dasar penyelesaian konflik kapan pun Barat dan Kiev siap untuk itu.
(diy)
Editor : Natasya