MADURA - Sekretaris MWC NU Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Syueb menyambut baik antusias masyarakat Pantura Sampang yang melakukan vaksinasi di wilayahnya masing masing. Dia mengakui, masyarakat awalnya banyak yang apatis bahkan tendensius terkontaminasi oleh hoax yang sudah menyebar dan menyesatkan di media sosial.
"Namun setelah ada pemahaman dari Satgas Covid-19, pihak Puskesmas dan kepala desa akan pentingnya vaksin. Maka masyarakat sangat antusias sekali bahkan rebutan untuk divaksin." katanya saat dihubungi, Selasa (24/8/2021).
Baca Juga: Bangkalan Sasar 50 Rumah untuk Realisasi Program Perbaikan RTLH
Di samping itu, ada juga peran Ulama, tokoh masyarakat, pengurus dan Banom NU, selalu pro aktif dalam mensosialisakan dan memberi pemahaman terkait pentingnya vaksinasi, "tetapi kendala kadang yang muncul diakar rumput adalah asumsi yang tidak ilmiah tepai menjadi keyakian kalau vaksin itu bahaya," beber dia.
Sehingga Ulama dan tokoh terus membantah dan berpartsipasi aktif menyukseskan program pemerintah ini yang manfaatnya kembali pada masyarakat itu sendiri.
"Kami bersyukur karena ekspektasi terus meluas dan kesadaran masyarakat akan tumbuh dengan sendirinya. Jujur itu butuh waktu, sosia-kultur masyakar desa sangatlah berbeda dengan perkotaan." ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada warga khususnya Nahdhiyin untuk segera melakukan vaksinasi. Sebab dengan vaksinasi bisa menjaga imun atau ketahanan tubuh, untuk menangkal penyebaran ganasnua Covid-19
"Kami himbau pada warga nahdiyyin yang belum melakukan vaksinasi segera kepuskesmas setempat utamanya warga sokobanah." seru dia
Aktivis Sosial asal Pantura Sampang, Johari yang juga ikut vaksinasi menjabarkan, sebagainya warga negara yang baik, tidak seharusnya kita menolak untuk vaksin, dengan bervaksin lanjut dia, akan menambah kekebalan tubuh.
"Saya sebenarnya juga penasaran, apakah bener anggapan orang setelah di vaksin ada gangguan pada tubuh, tapi Alhamdulillah sampai saat ini saya tidak merasakan apa-apa."tegas dia.
Warga membludak, Vaksin Kian menipis
Antusias warga Pantura untuk mendapatkan vaksinasi menyebabkan habisnya stok Vaksin Sinovac, hal ini terlihat di Kecamatan Banyuates dan Ketapang, Pantauan media lokal, banyak warga dari luar Kecamatan Banyuates seperti warga Ketapang vaksinasi ke Puskesmas Bringkoning, Kecamatan Banyuates.
"Informasinya vaksin di Puskesmas Ketapang telah habis, makanya kami ingin melakukan vaksin ke Puskesmas Bringkoning,” katanya.
Begitupula dengan warga Kecamatan Banyuates, ia mengaku vaksin di Puskesmas Banyuates juga habis. "Jadi (kami) diarahkan vaksinasi ke Puskesmas Bringkoning. Tapi di Puskesmas Banyuates juga stok vaksin telah habis,” ujarnya.
Baca Juga: Jembatan Suramadu Ditutup, Ini Penjelasan Kasatlantas Polres Bangkalan
Kepala Puskesmas Banyuates dr. Endang Murdaningrum, membenarkan jika vaksin untuk masyarakat telah habis. Warga Banyuates pun yang hendak melakukan vaksinasi diimbau ke Puskesmas Bringkoning. “Iya benar, Puskesmas Banyuates saat ini kehabisan stok untuk vaksin tahap pertama ini," terangnya.
"Kalau yang tahap ke dua masih ada sebanyak 13 vaksin."beber dia.
Hal ini diperkuat oleh Plt Puskesmas Ketapang dr. Rabby Natiqoh, Ia menyatakan bahwa ketersediaan Vaksin Sinovac sangat terbatas, dan difokuskan pada vaksin tahap dua, utamanya di Kabupaten Sampang. Sehingga ia berharap Pemprov Jatim segera menyalurkan vaksin tersebut.
"Bukan habis, tapi terbatas, Mudah-mudahan Vaksin Sinovac segera didrop dari provinsi. Mengingat semakin meningkatnya antusiasme masyarakat untuk vaksin,”. Imbuhnya.
Sementara di Kecamatan Sokobanah, Vaksinasi dilakukan di Balai Desa Bira Timur, perangkat desa maupun masyarakat sangat antusias terhadap pelaksanaan vaksinasi. Sebelum divaksin, warga terlebih dulu dilakukan pemeriksaan melalui tracing tim kesehatan Puskesmas Batu Lenger.
Kepala Desa Bira Timur Pathorahman sangat mengapresiasi akan kesadaran warganya untuk melakukan vaksinasi, “Kami (Pemdes Bira timur) tidak pernah memaksa mereka untuk vaksin, tapi ini kesadaran mereka sendiri," ucap dia.
Terhadap pelaksanaan vaksinasi yang disambut baik oleh warga, Camat Sokobanah Abdul Fatah turut angkat suara, ia berharap adanya kerjasama dari semua pihak terkait infromasi seputar vaksin. Yakni jangan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berita hoax, utamanya efek setelah menerima vaksin.
Baca Juga: Optimalkan Potensi Desa Bira Timur dengan Industri Usaha Ekonomi Produktif
“Ini perlu kesadaran bersama, jalinan kerjasama dari semua belah pihak, kita upayakan agar jangan termakan berita-berita hoax, dan saya meminta kepada media untuk berkerja sama untuk memberitakan yang positif khususnya yang berkaitan dengan vaksin, vaksinasi bukan hanya untuk kalangan pemerintah saja tapi untuk kita semua,” harapnya.
14 Puskesmes Kekurangan Vaksin Sinovac.
Bukan hanya di Kecamatan Banyuates dan Ketapang yang mengalami keterbatasan stok vaksin, tetapi ada sejumlah kecamatan yang mengalami hal serupa.
Dalam hal ini, Plt Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi membeberkan hampir 14 Puskesmas di Kabupaten Sampang kehabisan Vaksin Sinovac.
Penyebabnya, menurut dia, lantaran antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksin sangat tinggi, “Stok vaksin sinovac dari pemerintah pusat yang turun ke Sampang sekitar 100 ribu. Namun, sekarang stok sudah mulai menipis. Untuk stok berikutnya kami menunggu kabar dari pemerintah pusat,” papar Agus.
“Kami sudah melakukan pengajuan terkait stok vaksin berikutnya ke Gubernur Jatim, semoga dalam minggu ini sudah ada kabar untuk stok vaksin berikutnya,” pungkasnya. (roy)
Editor : Fudai