JEMBER - Setelah dilakukan soft launching reaktivasi Bandara Notohadinegoro Jember pada 17 Agustus 2025 oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, maskapai Fly Jaya memastikan akan membuka penerbangan reguler perdana rute Halim Perdanakusuma–Jember pada September 2025.
“Mulai bulan depan kami akan terbang rutin dari Halim menuju Jember,” ujar Chief Commercial Officer (CCO) Fly Jaya, Ary Mercyanto, Kamis (21/8/2025).
Baca Juga: Warga Jember Mengeluh, Gus Fawait Langsung Buka Hotline Pengaduan 24 Jam
Ary menjelaskan, rute Halim–Jember akan dilayani dengan pesawat tipe ATR 72. Ia menyebut penerbangan perdana ini menjadi langkah penting dalam menghidupkan kembali akses udara ke Jember.
“Rute baru ini terwujud berkat kerja sama dengan Pemkab Jember. Kehadiran penerbangan reguler diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Jember serta wilayah sekitarnya,” jelasnya.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyambut antusias reaktivasi Bandara Notohadinegoro. Menurutnya, penerbangan yang akan dimulai September ini merupakan babak baru bagi daerahnya.
Baca Juga: Warga Jember Mengeluh, Gus Fawait Langsung Buka Hotline Pengaduan 24 Jam
“Kami menargetkan hadirnya bandara aktif dapat menarik investor dan sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan ke Jember,” ungkap Fawait, Minggu (17/8).
Dengan adanya penerbangan reguler, warga Jember tidak lagi harus menempuh perjalanan darat panjang ke Surabaya hanya untuk terbang ke Jakarta. Waktu tempuh Jember–Jakarta kini bisa dipangkas menjadi sekitar 1 jam 40 menit.
Baca Juga: Di Muskorda V IJTI, Bupati Jember Katakan Peran Jurnalis Luar Biasa
Masyarakat Jember pun menanti September sebagai momen penting, mengingat sudah lama berharap Bandara Notohadinegoro kembali beroperasi. Jika penerbangan berjalan lancar, geliat ekonomi lokal diprediksi ikut meningkat, mulai dari sektor perhotelan, kuliner, hingga usaha kecil menengah (UKM).
Selain mendukung perekonomian, keberadaan penerbangan langsung juga akan memudahkan akses menuju perguruan tinggi di Jember, seperti Universitas Jember (Unej) dan Politeknik Negeri Jember. (red)
Editor : Fudai