BANDUNG | ARTIK.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) sukses menggelar Konferensi ASEAN Railway CEO (ARCEOs) ke-44 selama empat hari di Bandung. Salah satu highlight acara ini adalah perkenalan fasilitas ramah lingkungan di stasiun, yaitu Water Station, sebagai langkah nyata KAI dalam mendukung keberlanjutan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, dalam acara tersebut mengajak para peserta konferensi untuk mulai membiasakan diri membawa botol minum isi ulang atau tumbler non-plastik. Hal ini merupakan bagian dari upaya KAI untuk mengurangi sampah plastik dan sejalan dengan komitmen mereka terhadap kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Volume Penumpang di Stasiun Pasar Senen Membeludak, KAI Lakukan Revitalisasi
"Melalui fasilitas Water Station, kami ingin mendorong penggunaan tumbler guna mengurangi ketergantungan pada botol plastik sekali pakai yang sulit terurai. Kami ingin menunjukkan bahwa sektor transportasi, termasuk KAI, turut berperan aktif dalam melindungi lingkungan," kata Didiek, dalam siaran pers, Jumat (6/9).
Saat ini, KAI telah memasang 77 unit Water Station di berbagai stasiun kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera. Selain itu, sebanyak 31 unit juga telah dipasang di stasiun kereta cepat dan LRT Jabodebek.
Baca Juga: Volume Penumpang di Stasiun Pasar Senen Membeludak, KAI Lakukan Revitalisasi
“Kami juga berharap para delegasi dapat mengkampanyekan kebiasaan ramah lingkungan ini di negara masing-masing, sehingga bisa menjadi contoh dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” tambah Didiek.
Dalam kesempatan yang sama, VP Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa fasilitas Water Station merupakan bagian dari komitmen KAI untuk mendukung gerakan ramah lingkungan. Fasilitas ini memberikan akses mudah bagi penumpang untuk mengisi ulang botol minum mereka dan membantu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Baca Juga: Mati Suri 20 Tahun, PT KAI Akan Reaktivasi Jalur Kereta Kalisat Panarukan
“Dengan adanya Water Station di berbagai stasiun, kami berharap penumpang semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dengan membawa tumbler. Langkah ini otomatis akan mengurangi sampah plastik dari botol minuman sekali pakai,”tutup Anne.
Editor : Fudai