KARANGASEM | ARTIK.ID - Peta politik Pilkada Karangasem 2024 semakin menarik setelah pasangan calon independen I Wayan Kari Subali dan I Ketut Putra Ismaya Jaya, yang dikenal dengan sebutan 'KARISMA', berhasil melewati tahap verifikasi faktual dengan gemilang. Dalam rapat pleno yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karangasem, pasangan KARISMA resmi ditetapkan memenuhi syarat dukungan dengan jumlah yang signifikan, yakni 33.128 dukungan. Jumlah ini tidak hanya melampaui batas minimal yang ditetapkan sebanyak 33.053 dukungan atau 8,5 persen dari total pemilih yang mencapai 388.854, tetapi juga menegaskan posisi mereka sebagai kekuatan baru yang siap menantang dominasi calon petahana.
Rapat pleno yang menentukan nasib pasangan KARISMA ini dipimpin langsung oleh Ketua KPU Karangasem, I Putu Darma Budiasa. Ia didampingi oleh Divisi Teknis Penyelenggaraan I Wayan Suartika, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Sumber Daya Manusia I Kadek Sukara, serta Divisi Hukum dan Pengawasan I Gede Budana. Kehadiran para pemimpin KPU dalam rapat ini menunjukkan betapa pentingnya momen tersebut bagi proses demokrasi di Karangasem.
Dengan lolosnya pasangan KARISMA sebagai bakal calon independen, mereka kini siap bersaing dalam kontestasi Pilkada Karangasem yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Kehadiran mereka menjadi ancaman serius bagi pasangan petahana I Gede Dana dan Nengah Swadi, yang telah resmi diusung oleh koalisi partai besar seperti Gerindra, PSI, dan Hanura.
Pasangan KARISMA, yang berhasil mengumpulkan dukungan masyarakat melalui jalur independen, dipandang sebagai representasi suara rakyat yang ingin perubahan nyata di Karangasem. Sementara itu, pasangan I Gede Dana dan Nengah Swadi yang didukung oleh partai-partai besar, dianggap memiliki keunggulan dari segi struktur politik yang lebih mapan. Pertarungan antara KARISMA dan pasangan petahana diperkirakan akan menjadi pusat perhatian dalam Pilkada Karangasem, menciptakan dinamika politik yang penuh kejutan dan intrik.
Dalam beberapa bulan ke depan, kedua pasangan ini akan mengerahkan segala upaya untuk memenangkan hati dan suara masyarakat Karangasem. Di satu sisi, KARISMA dengan semangat independennya akan berusaha meraih dukungan dari pemilih yang menginginkan perubahan. Di sisi lain, pasangan I Gede Dana dan Nengah Swadi akan memanfaatkan mesin politik partai untuk mempertahankan kekuasaan.
Pilkada Karangasem 2024 tidak hanya akan menentukan siapa yang akan memimpin Karangasem dalam lima tahun ke depan, tetapi juga akan menjadi cerminan dari kehendak rakyat dalam menentukan arah masa depan daerah ini. Dengan kedua pasangan yang kini resmi bersaing, para pemilih Karangasem akan menghadapi pilihan yang sangat menentukan.
Apakah KARISMA dengan dukungan masyarakat yang kuat akan mampu menggoyahkan posisi petahana? Atau justru pasangan I Gede Dana dan Nengah Swadi akan berhasil mempertahankan kekuasaan mereka? Semua akan terjawab pada 27 November 2024 mendatang, ketika masyarakat Karangasem memberikan suaranya di bilik pemungutan suara.(*)
Editor : LANI