Tanggapan Eri Cahyadi pada Paripurna DPRD Kota Surabaya, Fokus pada Infrastruktur dan Kesehatan

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (FOTO: Fuday)
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (FOTO: Fuday)

SURABAYA | ARTIK.ID - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, membacakan tanggapan atas pandangan umum dari Fraksi-Fraksi dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Surabaya pada Kamis (1/8). Tanggapan tersebut mencakup APBD Perubahan 2024 dan APBD Murni 2025 serta Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Tanggapan terhadap pertanyaan dari fraksi-fraksi telah kita sampaikan hari ini dan akan segera ditindaklanjuti dengan pembahasan lebih lanjut di komisi-komisi," ujar Eri Cahyadi.

Baca Juga: Eri Cahyadi Buka Kembali Jalan Penghubung Bulak Banteng danTambak Wedi yang Ditutup Sejak 2018

Baca Juga: Pengobatan Alat Vital Medan, Terapi Vitalitas Haji Otong Terbukti Ampuh dan Aaman

Salah satu peningkatan terbesar dalam APBD 2025 adalah alokasi untuk jaringan jalan dan saluran, yang meningkat sebesar 16%, mencapai Rp210 miliar. Proyek penting yang belum selesai, seperti perbaikan jalan dari Wiung ke Gresik dan di depan Pondok Benowo Indah di Gunung Sari, harus diselesaikan. Target penyelesaian proyek ini adalah tahun 2026, sesuai dengan RPJPD.

Pilihan Redaksi:

"Kami sempat terhenti pada 2020-2021 karena pandemi COVID-19, namun pada 2022, berkat peningkatan penerimaan dari BKB Motor, kami bisa melakukan lebih banyak kegiatan. Proyek yang belum selesai masih menjadi perhatian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga," jelas Eri.

Baca Juga: Menghadapi Kotak Kosong, Harus Membuktikan Seberapa Kuat Eri Cahyadi di Mata Warga Surabaya

Eri Cahyadi juga menyoroti masalah drainase, dengan menyebutkan masih ada 200 titik genangan yang perlu dikurangi setiap tahun. Targetnya, sesuai RPJPD, adalah menyelesaikan 200 titik tersebut pada tahun 2028.

"Target kami tahun ini adalah mengatasi titik genangan yang masih ada," tambahnya.

Peningkatan juga terlihat pada anggaran gedung dan bangunan, dengan kenaikan sebesar 30%. Ini termasuk perbaikan di rumah sakit, seperti Rumah Sakit Surabaya Selatan, serta pengembangan Puskesmas Pembantu di setiap kelurahan yang terintegrasi dengan puskesmas utama. Program ini menjadi percontohan dari Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi  Terbitkan SE untuk Cegah Penyebaran Mpox

"Kami ingin memberikan fasilitas yang lebih luas dan nyaman untuk warga saat berobat, bukan hanya di Balai RW," kata Eri Cahyadi.

Pemkot Surabaya juga terus mengupayakan pengentasan kemiskinan melalui program padat karya dan kolaborasi dengan pabrik-pabrik yang berinvestasi di kota surabaya. Pelatihan tenaga kerja dilakukan oleh Disnaker sesuai kebutuhan investor. (diy)

Editor : Fudai