Berebut Beasiswa Pemprov Jatim ke Al-Azhar, 60 Santri Ikuti Seleksi LPPD

SURABAYA | ARTIK.ID - Sebanyak 60 santri terbaik dari berbagai pondok pesantren se Jawa Timur mengikuti Ujian Kompetensi Bahasa Arab. Ujian ini dilaksanakan dalam rangkaian Seleksi Tahap-II untuk memperebutkan beasiswa Pemprov Jatim ke Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Kegiatan berlangsung mulai pagi di Gedung Islamic Center Surabaya, Kamis (30/5).

60 orang tersebut merupakan hasil seleksi tahap-I pada 9 mei yang lalu. Dari lebih 400 orang telah mendaftar dan 167 orang dinyatakan memenuhi persyaratan administratif untuk mengikuti Seleksi Tahap-I.

Baca Juga: Beasiswa ke Mesir 2024, LPPD Jatim  Seleksi Santri Baca Fathul Qorib dan Wawasan Kebangsaan

Seleksi dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur, institusi yang dibentuk dan ditugaskan oleh Gubernur Jawa Timur untuk mengelola program beasiswa. Selain program-program lain untuk pengembangan pesantren dan pendidikan diniyah di Jawa Timur.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki perhatian yang sangat kuat terhadap penguatan sumber daya pesantren, diantaranya melalui program bantuan beasiswa. Baik untuk jenjang S1, M2, dan S3 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) maupun M1/S1 dan M2/S2 Ma’had Aly di seluruh Jawa Timur.

Selain itu, bantuan beasiswa juga diberikan untuk melanjutkan studi S1 keagamaan di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Khusus untuk Beasiswa al-Azhar, kuota beasiswa yang disediakan oleh Pemprov Jatim berjumlah 30 orang setiap tahunnya.

Program ini sudah berjalan mulai tahun 2021. Saat ini sudah ada 90 orang santri terbaik Jatim penerima beasiswa Pemprov Jatim yang sedang melaksanakan studinya di Al-Azhar. Mereka akan disusul oleh 30 orang hasil seleksi tahun ini.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra), Imam Hidayat, dalam sambutannya mengatakan, dirinya berharap seleksi ini berhasil menyaring yang terbaik dari kader-kader pesantren yang memiliki prestasi luar biasa, terutama dalam penguasaan turats dan kajian keislaman. Mahasiswa penerima beasiswa hasil seleksi beberapa tahun sebelumnya telah membuktikan bahwa system seleksi LPPD sudah sangat mantap. “Mereka para penerima beasiswa yang saat ini sudah menjalani studi di Kairo, bahkan sudah berhasil melahirkan beberapa karya tulis yang luar biasa. Tentu saja selain juga prestasi di bidang akademik dan keunggulan lainnya,” paparnya.

Baca Juga: Arah Langkah Kolektif Unesa Gelar Pameran Seni Rupa "Reunification" di Galeri Prabangkara

Sementara itu, Prof. Dr. Abd. Halim Soebahar, MA, selaku ketua LPPD menyampaikan bahwa untuk seleksi LPPD tahun ini, diintegrasikan dengan system seleksi Kementrian Agama RI. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memastikan jaminan kualitas proses dan hasil seleksinya.

“Kami menyampaikan terimakasih pula untuk PUSIBA (Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab) yang sudah sejak tahun 2024 bekerjasama dengan LPPD dalam rangka menyiapkan seleksi yang baik dan pembinaan mahasiswa penerima beasiswa sebelum diberangkatkan ke al-Azhar,” tuturnya.

Menurutnya, lebih dari empat ribu orang dari Insoneia berebut kesempatan untuk melanjutkan studi di Al-Azhar dan mengikuti seleksi di Kemenag tahun ini, termasuk yang dari LPPD.

“Al-Azhar menjadi pilihan masyarakat muslim Indonesia, selain karena sangat otoritatif dalam bidang kajian Islam, mereka memilih Kairo juga untuk mendapatkan keberkahan dari banyak sekali masyayikh yang alim-alim di sana. Baik yang sekarang masih mengajar maupun yang sudah sudah wafat,” ungkapnya.

Baca Juga: Sekdaprov Adhy Masuk Tiga Besar ADLG, Jatim Digital Jawaban Tantangan Teknologi

Hal serupa juga disampaikan Direktur PUSIBA, Ust. M. Arifin, MA. Menurutnya, seleksi akan menghasilkan 30 orang santri terbaik yang akan menerima beasiswa penuh dari Pemprov Jatim untuk tahun 2024 ini.

Selanjutnya mereka akan mengikuti matrikulasi Bahasa Arab selama 5 bulan di Kampus PUSIBA Jakarta sebelum diberangkatkan ke Mesir pada sekitar bulan November tahun ini.

“Kualifikasi Bahasa dipersyaratkan supaya saat tiba di Mesir, mereka langsung kuliah di Al-Azhar,” pungkas Ust. M. Arifin. (mad)

Editor : Mohammad