MANOKWARI | ARTIK.ID - Akibat banjir yang melanda dua distrik di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, pada Selasa (21/5), pukul 04.00 WIT, lalu, telah berimbas pada lebih dari 1.000 warga yang berada di distrik tersebut. Genangan berangsur surut pada hari ini, Jumat (24/5).
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, saat ini Pusat Pengendalian Operasi BNPB memantau tinggi muka air banjir berangsur surut. Masyarakat bersama petugas BPBD setempat melakukan pembersihan matrial lumpur dengan menggunakan alat seadanya.
Baca Juga: Kejaksaan Tinggi dan Pemprov Papua Barat Tanam 200 Pohon di Manokwari Selatan
Sebelumnya, banjir menerjang Distrik Tanah Rubuh, Kampung Warami dan Mansaburi. Bencana tidak terhindarkan setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.
"Sejumlah rumah di kabupaten itu terendam banjir," kata Suharyanto
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari mendata bangunan tempat tinggal terdampak 50 unit, sedangkan fasilitas ibadah 3, fasilitas pendidikan 3 dan jembatan putus 1.
Selain berdampak di Kabupaten Manokwari, banjir juga melanda Kabupaten Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni. Tiga kampung terendam di Distrik Momi Waren, Kabupaten Manokwari Selatan yaitu Kampung Dembek, Membowi dan Gunung Sayori. Ada sekitar 60 KK terdampak di kabupaten ini.
Baca Juga: Optimalisasi Program Kegiatan, Elli Sembor Dorong Kordinasi OPD di Mansel
Di samping dampak pada sektor pemukiman, banjir dan longsor melanda jalan trans Papua Barat menuju Kabupaten Teluk Wondama dan Teluk Bintuni. Insiden ini membuat akses jalan terputus.
Sementara ini, BPBD masih terus memutakhirkan data dampak di Teluk Bintuni. Hingga saat ini tidak ada informasi adanya pengungsian atau korban jiwa pada tiga kabupaten terdampak.
Menyikapi kejadian banjir dan tanah longsor Pemerintah Papua Barat telah menetapkan surat keputusan (SK) status tanggap darurat. Pemerintah daerah mengeluarkan status tanggap darurat banjir dan longsor untuk wilayah Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni selama 14 hari, terhitung 21 Mei hingga 4 Juni 2024. SK tersebut bernomor 300.2.3/106/5/2024.
Baca Juga: Deflasi Bulanan Papua Barat, Upaya Tekan Inflasi Lewat Kebun Ketahanan Pangan Dimulai
Personel BPBD pada tiga kabupaten masih bersiaga di lokasi terdampak. BPBD Provinsi Papua Barat menyiagakan tenda pengungsi untuk mengantisipasi dampak susulan.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi banjir susulan. Prakiraan cuaca hingga esok hari, wilayah Papua Barat masih berpotensi terjadi hujan lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. (red)
Editor : Fudai