JEMBRANA | ARTIK.ID - Pisang dengan warna khas kuning, dibalut kulit mulus, kerap kita temui di berbagai supermarket dengan harga yang cukup mahal. Namun tahukah Anda bahwa Pisang Cavendis sejak beberapa tahun lalu, ternyata telah dibudidayakan di Jembrana, Bali.
Kali ini, kami akan mengajak Anda untuk melihat kebun Cavendis puluhan hektar skala industri di kabupaten Jembrana. Kami juga akan melihat langsung proses panen dan pasca panen pisang premium ini.
Baca juga: INCO Terima Perpanjangan Operasi dan IUPK 10 Tahun sampai 28 Desember 2035
Menurut Bagus Dwi Prasaja, Head of Operations NSA Bali, tidak hanya membudidayakan Pisang Cavendis, PT NSA juga diminta untuk membudidayakan Pisang Kayu, pisang lokal Bali, di lahan seluas 5 hektar. Tujuannya adalah untuk melestarikan keberadaan Pisang Kayu yang mulai langka dan memenuhi kebutuhan akan Pisang Kayu untuk upacara adat keagamaan di Bali.
Baca juga: Kebakaran Gudang Pertanian dan Kandang Sapi di Mendoyo, Menyebabkan Kerugian Rp 17 Juta
"Bali sebagai daerah pariwisata dan pulau dengan banyak kegiatan adat budaya dan keagamaan membutuhkan banyak pasokan buah-buahan baik buah lokal maupun buah premium," ujar Bagus Dwi Prasaja.
Gubernur Bali, Wayan Koster, pada masa kepemimpinannya mendorong petani dan perkebunan di Bali untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian agar bisa dipasarkan di hotel-hotel di Bali. Ini juga berkat Peraturan Daerah Gubernur Bali bapak Wayan Koster 2018 hingga 2023.
Baca juga: Gilimanuk Masuk Tiga Besar Lomba Kelurahan Provinsi Bali
"Harapannya para petani Bali bisa sejahtera dan kebutuhan akan buah sayur dan sejenisnya untuk pariwisata bisa dipenuhi oleh masyarakat Bali sendiri tentunya dengan kualitas yang bagus," tambahnya.
Mari, jadikan segalanya lebih baik.(*)
Editor : LANI