Closing Ceremony Surabaya Cross Culture, Menyuguhkan berbagai Penampilan Memukau

Artik
Penampilan delegasi dari Flores © Fudaili/ARTIK

SUTABAYA | ARTIK.ID - Penutupan Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) 2023 telah berakhir dengan sukses pada Kamis (20/7) malam. Acara penutupan yang bertajuk Culture Night itu menampilkan berbagai atraksi seni budaya dari delapan negara dan sembilan daerah di Indonesia.

SCCIFAF, yang merupakan festival seni budaya lintas negara dan daerah terbesar di Surabaya, menjadi wadah untuk saling berbagi dan belajar tentang kekayaan budaya dan kesenian dari berbagai daerah. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang hadir dalam acara penutupan.

Baca juga: Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif untuk Masyarakat Surabaya

Penampilan delegasi dari Pangkal Pinang © Fudaili/ARTIK

“Saya mengapresiasi partisipasi masyarakat Surabaya yang sangat antusias mengikuti acara ini. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki rasa cinta dan kepedulian terhadap budaya dan kesenian daerah kita sendiri maupun daerah lain,” ujarnya, di Balai Kota Surabaya, Kamis (20/7) malam.

Armuji menambahkan, nilai penting lain pada Surabaya Cross Culture ini adalah melestarikan budaya asal.

Penampilan delegasi dari Surabaya © Fudaili/ARTIK

“Meski belajar budaya lain, tapi tidak lupa dengan budaya sendiri,” sambungnya.

Tak melulu hanya menonton penampilan para delegasi negara dan daerah lain, menurut Armuji, pada Surabaya Cross Culture ini juga menghadirkan berbagai workshop kebudayaan dan kesenian.

Para siswa SD dan SMP di Surabaya berkesempatan mendapat pelatihan dari para delegasi secara langsung. Mulai dari menari hingga bermain musik.

Baca juga: Muhammad Syaifuddin, Anggota Komisi A DPRD kota Surabaya, Soroti Peran Penting Perda Ekonomi Kreatif

Penampilan delegasi dari Sumatera © Fudaili/ARTIK

“Tak hanya dimanjakan oleh penampilan, namun turut diberi pengertian. Tidak harus jauh-jauh datang ke sana untuk belajar. Saya meyakini ini menjadi kesempatan dan pembelajaran berbagai pihak di surabaya untuk bertukar ilmu tentang ilmu seni dan budaya,” katanya.

Sementara itu, salah satu delegasi Negara India, Foram Chudasama mengaku saat mengikuti event ini ia dapat mempelajari budaya dan seni dari negara lain.

Perempuan yang akrab dipanggil Foram itu mencontohkan tarian asal Indonesia. Menurutnya, ia menemukan kesamaan antara tarian India dan tarian Indonesia.

Baca juga: Fraksi partai Gerindra DPRD kota Surabaya :Dukung Ekonomi Kreatif tingkatkan daya saing masyarakat.

Penampilan delegasi dari Filipina © Fudaili/ARTIK

Karena itu, Foram merasa memiliki kedekatan karena kesamaan tersebut.

“Seperti berada di rumah (India). Kami sangat merasa nyaman di sini,” pungkanya.

(diy)

Editor : Fuart

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru