Reog Ponorogo Jadi Nominasi Tunggal Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Artik
(Foto: Humas Pemkab Ponorogo)

SURABAYA | ARTIK.ID - Reog Ponorogo telah terppilih menjadi nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda (WTBTB) UNESCO.

Hal itu disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dikonfirmasi, Selasa (01/03/2022), menurutnya prestasi membanggakan itu harus terus dikampanyekan.

Baca juga: Kepala Kemenag Ponorogo Luncurkan Batik Khas Kota Budaya dan Kota Santri

Sebelumnya, Sabtu (26/02/2022).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa datang untuk memberikan dukungan dan doa bersama yang digelar di Pendopo Agung, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.

Nampak dalam gelaran tersebut Gubernur Khofifah dan jajaran, didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Sekertaris Daerah Ponorogo Agus Pramono, Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo, Sunarto, Kapolres Ponorogo, Dandim O802 dan Forkopimda.

Acara dikemas dalam nonton bareng pertunjukan Reog dan doa bersama.

"Kita semua akan suport Reog Ponorogo," Kata Khofifah.

 

Ia menuturkan warisan budaya Reog Ponorogo disebut menjadi nominasi tunggal karena memang hanya ada di Ponorogo. Kalau pun ada Reog di Medan (Sumatera) tetap namanya Reog Ponorogo.

Baca juga: Pertunjukan Reog Ponorogo di Mall Johor Bahru, Malaysia, Bikin Heboh

"Kalau pun ditampilkan di Palu, namanya tetap Reog Ponorogo. Bukan Reog Palu," tegasnya.

Khofifah berpesan agar pihak Pemkab Ponorogo mampu mempresentasikan Reog dengan baik. Seperti penggunaan merak dan kepala Reog itu sebenarnya tidak merusak binatang.

"Merak dalam waktu tertentu bulunya rontok sendiri. Kalau kepala Reog itu menggunakan kulit sapi yang di warnai, sehingga menyerupai kepala singa," terangnya.

Senada dengan Gubernur, Bupati Sugiri mengatakan bahwa Reog telah mendapatkan nominasi untuk 3 besar.

Baca juga: Pro dan Kontra Lima Hari Sekolah di Ponorogo, Antara Kesiapan dan Kendala

"Sebelumnya kita telah usulkan itu kepada ICH UNESCO," papar Bupati Sugiri.

Dikatakan Bupati Sugri, Ponorogo terlahir dari rahim yang punya peradaban tinggi dan adi luhung, maka itu dunia layak mengakuinya.

"Kita telah berjuang habis-habisan, bahkan sejak dari naskah akademik, agar reog diakui oleh dunia," pungkasnya.

(diy)

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru